Wujud Akulturasi Kebudayaan Pada Masakan Tionghoa Indonesia Di Rumah Makan Mahkota

AYU RAHMATIKA, Eritrina Putri Ekantari, S. Hum., M. A.

2017 | Tugas Akhir | D3 BAHASA MANDARIN SV

Kehidupan masyarakat Indonesia semakin beragam karena datangnya masyarakat Tiongkok untuk singgah ataupun menetap di Indonesia. Interaksi sosial dan budaya yang terjadi dalam kehidupan masyarakat, akhirnya menuntut terjadinya percampuran (akulturasi) budaya Tiongkok dengan Indonesia. Akulturasi budaya ini membawa dampak budaya baru khususnya tentang masakan. Masakan Tiongkok dengan mudah diterima masyarakat Indonesia karena bahan serta bumbunya dengan mudah ditemukan di Indonesia. Pada tahun 1937 telah berdiri Rumah Makan Mahkota di Yogyakarta. Berdirinya rumah makan ini sebagai perwujudan akulturasi budaya masakan Tionghoa dan Indonesia. Di Rumah Makan Mahkota menyajikan menu masakan khas Tiongkok yang sesuai dengan selera masyarakat Indonesia. Dengan demikian Rumah Makan Mahkota bisa dijadikan tempat bagi orang yang menyukai makanan Tionghoa yang ada di Yogyakarta.

The life of the people of Indonesia increasingly diverse because of the arrival of Chinese society to stop or settle in Indonesia. The social and cultural interactions that occur in human life, Finally demanding the (acculturation) of Chinese culture with Indonesia. This cultural acculturation brings a new cultural impact, especially about cuisine. Chinese cuisine is easily accepted by the people of Indonesia because the ingredients and ingredients are easy to find in Indonesia. In the 1937 Mahkota Restaurant was established in Yogyakarta. The establishment of this restaurant as the embodiment of cultural acculturation of Chinese and Indonesian food. At the Mahkota Restaurant serves a typical Chinese cuisine menu that suits the tastes of the people of Indonesia. Thus the Mahkota Restaurant can be a place for people who like Chinese food in Yogyakarta.

Kata Kunci : Akulturasi, Masakan Tionghoa, Rumah Makan Mahkota.