Laporkan Masalah

PERBEDAAN PENURUNAN DENSITAS ENDOTEL KORNEA DAN KEJADIAN OPASITAS KAPSUL POSTERIOR PADA PEMBERIAN TRIAMSINOLON ASETONID INTRAKAMERA DENGAN DEKSAMETASON INTRAKAMERA PASCA SICS PADA PENDERITA KATARAK SENILIS MATUR DENGAN DIABETES MELITUS

ARIEF SATYA BUDI, Prof.dr. Suhardjo, SU, SpM(K).; Prof.dr. Wasisdi Gunawan, SpM(K)

2017 | Tesis-Spesialis | SP ILMU PENYAKIT MATA

Tujuan : Membandingkan perbedaan penurunan densitas endotel kornea dan kejadian opasitas kapsul posterior antara triamsinolon asetonid dengan dexametason intrakamera pada bedah insisi kecil katarak senilis matur dengan diabetes mellitus. Metode : Desain penelitian ini berupa prospektif Randomized Clinical Trial. Subyek adalah penderita katarak senilis dengan diabetes mellitus yang dilakukan bedah katarak secara Small Incision Cataract surgery (SICS). Subyek terbagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok deksametason intrakamera dan triamsinolon asetonid (TA) intrakamera. Penelitian dilakukan di rumah sakit sekitar yogyakarta dan jawa tengah pada bulan september 2016 hingga februari 2017. Densitas endotel kornea, polymegathism, pleomorphism dan opasitas kapsul posterior dievaluasi pada follow up hari ke 28 dan 60. Hasil : Pada kelompok deksametason, densitas kornea menurun sebesar 18.57% pada hari ke 28, dan menurun lebih lanjut menjadi 24.20% pada hari ke 60, sementara pada kelompok TA, penurunan sebesar 20.25% pada hari ke 28 dan 23.60% pada hari 60. Perbedaan ini tidak bermakna signifikan secara statistik. Pada evaluasi kapsul posterior, didapatkan 2 subyek dengan opasitas grade I, pada kelompok deksametason. Sedangkan pada kelompok TA tidak ada, namun hal ini tidak bermakna signifikan secara statistik. begitu juga untuk evaluasi pelomorphism, polymegathism dan CCT tidak bermakna signifkan secara statistik (p>0.05) Kesimpulan : Deksametason dan TA intrakamera aman serta memiliki kemampuan yang sama dalam mencegah penurunan densitas endotel kornea lebih lanjut, dan pencegahan opasitas kapsul posterior pasca bedah katarak insisi kecil pada katarak senilis matur dengan diabetes mellitus

Objective : To compare the differentiation of corneal endothelial density and posterior capsule opacification between intracamera triamcinolone acetonide and dexamethasone following SICS in senile mature cataract with diabetes mellitus. Methods : This study is a prospective randomized clinical trial. Patients with senile mature cataract and history of diabetes mellitus were divided into 2 groups (intracameral dexamethasone and triamcinolone acetonide group). The study was conducted in secondary hospitals around Yogyakarta Special Region, between September 2016 to February 2017. Cornea endothelial cells density, polymegathism, pleomorphism, and posterior capsular opacity were evaluated in 28 and 60 days follow-up. Result : In dexamethasone group, corneal density was reduced by 18.57% in 28 days, and decreased further to 24.20% in 60 days. while in TA group, the endothelial corneal reduction was 20.25% in 28 days, and slightly decreased further to 23.60% in 60 days, but there are no significant differences (p>0.05). There are also no significant differences in pleomorphism, polymegathism, CCT and posterior capsule opacification. Conclusion : Both intracameral dexamethasone and TA were safe, and had similiar efectiveness in preventing further cornea endothelial cells loss, as well as in inhibit formation of early PCO in senile mature cataract with diabetes mellitus.

Kata Kunci : Bedah katarak insisi kecil, diabetes melitus, triamsinolon asetonid, deksametason, small incision cataract surgery, diabetes, intracamera, triamcinolone acetonide, dexamethasone


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.