ANALISIS POLA KONSUMSI PANGAN RUMAH TANGGA MISKIN DI INDONESIA TAHUN 2011-2014: PENDEKATAN QUADRATIC ALMOST IDEAL DEMAND SYSTEM
CHOERUL UMAM, Eny Sulistyaningrum, S.E., M.A., Ph.D.
2017 | Tesis | S2 Ekonomika PembangunanPangan merupakan kebutuhan manusia paling penting daripada sandang dan papan, sehingga masalah ketahanan pangan khususnya pada rumah tangga miskin harus menjadi perhatian. Tujuan penelitian ini menganalisis pola konsumsi dan respon permintaan pangan terhadap perubahan harga dan pendapatan, serta faktorfaktor sosial ekonomi yang mempengaruhi permintaan pangan pada rumah tangga miskin di Indonesia. Data yang digunakan dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2011-2014. Metode analisis yang digunakan adalah model Quadratic Almost Ideal Demand System dengan memasukkkan faktor demografis dan geografis. Komoditas yang digunakan yaitu beras, ikan, daging ayam, telur ayam, tahu dan tempe, minyak goreng, gula pasir, mie instan, dan rokok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beras dan gula pasir adalah komoditas dengan porsi pengeluaran terbesar, serta konsumsi beras, ikan, minyak goreng, dan gula pasir di perdesaan lebih besar dibandingkan di perkotaan. Jumlah anggota rumah tangga, tingkat pendidikan dan jenis kelamin kepala rumah tangga, lapangan pekerjaan utama kepala rumah tangga di sektor pertanian, tempat tinggal rumah tangga berpengaruh signifikan terhadap permintaan pangan pada rumah tangga miskin di Indonesia. Komoditas beras, daging ayam, dan telur ayam merupakan barang normal, sedangkan ikan, minyak goreng, mie instan, dan rokok merupakan barang mewah. Namun, peningkatan pendapatan sejalan dengan peningkatan konsumsi rokok. Setiap 1 persen kenaikan pendapatan akan mendorong konsumsi rokok lebih besar daripada konsumsi beras, daging ayam, dan telur. Hasil yang menarik karena rokok mempunyai efek negatif terhadap kesehatan. Permintaan daging ayam, telur ayam, dan ikan lebih responsif terhadap perubahan harga. Lebih menarik lagi, jika harga beras mengalami kenaikan, maka konsumsi rokok juga mengalami kenaikan (efek substitusi). Konsumsi rokok pada rumah tangga miskin masih tinggi meskipun mempunyai efek negatif bagi kesehatan. Rekomendasi kebijakan yang dapat diambil antara lain stabilisasi harga pangan, perbaikan infrastruktur khususnya sarana prasarana transportasi, dan penyuluhan mengenai konsumsi pangan yang baik sehingga ketahanan pangan khususnya pada rumah tangga miskin di Indonesia dapat terjaga dengan baik.
Food is the most important human needs than clothes and housing, so the food security on poor households should be a concern. The aim of this research is to analyze the consumption pattern and the demand responses of the changes food price, income changes and other socioeconomic factors affected the food demand on poor households in Indonesia. We used the Indonesian Socio-Economic Survey data (Susenas) from 2011-2014. We employ the Quadratic Almost Ideal Demand System (QUAIDS) model which include demographic and geographical factors. We used rice, fish, chicken, egg, tofu and tempe, cooking oil, sugar, instant noodles, and cigarette as the commodities. The results shows that rice and sugar is the highest budget share, and the consumption of rice, fish, cooking oil, and sugar in rural area is larger than urban area. Household size, educational level and sex of head household, agricultural sectors of head household works, and place of household is significantly affected the food demand on poor households in Indonesia. In addition, rice, chicken, egg is normal goods, but fish, cooking oil, instant noodles, and cigarette is luxury goods. Unfortunately, an increase in the cigarette consumption is in line with an increasing income. The 1% of increasing income will lead to consume cigarette larger than rice, chicken, and eggs. It is surprisingly result since cigarette have negative effects in healthy life. Demand of chicken, eggs, and fish is more responsive than others to their prices changes. Surprisingly, if price of rice is raising, the demand of cigarette is raising (substitute effect). So, the cigarette consumption on poor households still high although have negative effects in their health. The policy recommendation are stabilizing the food price, increasing transportation facilities, and illuminating the healthy food so the food security especially for poor households in Indonesia could be maintained properly.
Kata Kunci : permintaan pangan, rumah tangga miskin, elastisitas harga, elastisitas pendapatan, quaids