"Mulang Suat Dian" Transformasi Ritual Bunga Durian, Dayak Kualatn Desa, Desa Sungai Kembayau, Meliau, Sanggau, Kalimantan Barat
HILYATUL JANNAH, Dr. Pujo Semedi H
2017 | Skripsi | S1 ANTROPOLOGI BUDAYAMasyarakat Dayak Kualant Desa sudah hidup bersama puluhan tahun lamanya dalam sebuah wilayah geografis yang tergolong subur. Tanaman-tanaman khas hutan Kalimantan berupa buah-buahan dan sebagainya senantiasa dijaga keberlangsungannya dan produksinya untuk konsumsi masyarakat sendiri baik sebagai kebutuhan subsisten maupun kebutuhan pasar. Jika melihat dan mengikuti pandangan Emile Durkheim, pohon durian (Durio zibethinus) dan ketapang madu (Kompassia excelsa) di kalangan masyarakat pedesaan Kalimantan, dapat dilihat sebagai totem. Pohon durian sebagai totem setidaknya akan menjejaki alur kekerabatan hingga 7 generasi ke atas, atau hingga moyang penanam durian yang pertama. Namun munculnya tanaman baru, pengaruh agama dan media membuat totem durian bergeser nilai dan pemaknaannya. Dengan metode observasi partisipan dan wawancara mendalam, maka skripsi ini akan berusaha menggambarkan dan memahami ritual durian, serta menelusuri kekerabatan pada pohon durian ini. Maka penelitian ini akan menjawab pertanyaan mengenai bagaimana totem durian tersebut dan bagaimana transformasi totem durian di masyarakat Sungai Kembayau.
The people of Dayak Kualatn Desa have been living together for so many years in a fertile geographic zone. The typical plants of Borneo rain forest such as fruits and other plants have always been maintained for their sustainability and productivity are needed as consumption, either for subsistence needs or market demands. Following Emile Durkheim�s view, durian tree (Durio zibethinus) and ketapang madu (Kompassia excelsa) are considered as totem among the rural communities in Borneo. As a totem, durian tree will tread up to at least seven generation upward, or to the first ancestor who planted the tree. However, along with the growth of new plants, the influences of religion and media have shifted and the meanings are no more the same. Using participant observation method and deep interview, this research aims to describe and apprehend the durian rite, and also exploring the kinship toward the tree. From that, this research tried to answer the questions about durian totem and how is its transformation within the Sungai Kembayau communities. Keywords: Totem, Rite, Durian Tree, Transformation
Kata Kunci : Totem, Ritual , Pohon Durian , Transformasi