Laporkan Masalah

KEEFEKTIFAN PELATIHAN MODUL MENTAL HEALTH GAP ACTION PROGRAMME (mhGAP) DALAM MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN DOKTER PUSKESMAS MENDIAGNOSIS GANGGUAN DEPRESI DI KABUPATEN GUNUNG KIDUL

NOVI FITRIYANI, Dr. dr. Carla R. Marchira, Sp.KJ(K)

2017 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran Klinik

Latar Belakang: Depresi terjadi pada 3-8% populasi dunia dan menempati urutan keempat penyakit terbanyak di dunia. Berdasarkan data Riskesdas 2013, angka gangguan jiwa (depresi dan ansietas) mencapai 6 % untuk usia 15 tahun keatas. Gangguan jiwa yang paling banyak ditemukan di layanan primer adalah gangguan depresi (10%), namun gangguan depresi yang terdiagnosa oleh dokter umum di layanan primer hanya sebesar 1 %. Cakupan layanan kesehatan jiwa puskesmas yang rendah ini antara lain disebabkan karena dokter layanan primer yang berada di puskesmas masih mengalami kesulitan dalam mendiagnosis gangguan jiwa terutama depresi. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui keefektifan pelatihan mhGAP dalam meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dokter layanan primer dalam mendiagnosis dan menangani depresi di Kabupaten Gunung Kidul Metode penelitian: Penelitian ini digunakan desain penelitian Quasy Experiment dengan rancangan pretest-posttest with one group design, yaitu rancangan untuk mencari hubungan sebab-akibat dengan melibatkan 1 kelompok perlakuan. Hasil penelitian: Pemahaman dokter puskesmas tentang diagnosis depresi antara sebelum dan sesudah dilakukan intervensi modul pelatihan p = 0,000. Penderita depresi sebagian besar diderita pada kelompok umur 19 -60 tahun dengan jenis kelamin perempuan. Terjadi peningkatan diagnosis depresi sesudah pelatihan mhGAP dengan validasi oleh spesialis jiwa sebesar 49,41%. Terjadi peningkatan jumlah kasus depresi yang dirujuk dari puskesmas ke RSUD Wonosari bermakna secara statistik (p= 0,024). jumlah kasus depresi tervalidasi dokter spesialis jiwa di RSUD Wonosari belum berbeda secara bermakna p= 0,411, meskipun diagnosis kasus depresi meningkat jumlahnya. Diagnosis depresi (F32) masih keliru dengan diagnosis gangguan cemas (F40) sebesar 15,2%. Kesimpulan: Pelatihan dengan modul mhGAP meningkatkan pengetahuan dokter dalam mendiagnosis depresi dan meningkatkan angka rujukan kasus depresi dari puskesmas ke rumah sakit umum daerah Wonosari

Background: Depression occurs in 3-8% of the population of the world and ranks fourth in the world's most prevalent diseases. Based on data Riskesdas (2013), the rate of mental disorders (depression and anxiety) reached 6% for ages 15 and older. Mental disorders were most prevalent in primary care is a depressive disorder (10%), but the depression is diagnosed by general practitioners in primary care is only 1%. Coverage of mental health services is low puskesmas is partly because primary care physicians who are in health centers are still experiencing difficulties in diagnosing mental disorders, especially depression. Objective: To determine the effectiveness of training mhGAP in improving the knowledge and skills of primary care physicians in diagnosing and treating depression in Gunung Kidul. Methods: This study used research designs quasy Experiment with pretest-posttest design with one group, namely the draft to find a causal relationship involving one treatment group. Result: An understanding of the health center physician diagnosis of depression before and after intervention training modules, p = 0.000. Patients with depression mostly suffered in the age group 19 -60 years with the female gender. An increase in the diagnosis of depression after training mhGAP with validation by a psychiatric specialist at 49.41%. The cases of depression which referred to the hospital was increased significantly (p= 0,024). The increasing cases of depression after taining was not significantly (p= 0,411) after validation from Psychiatrist . There were still wrong diagnosis between depression (F32) with general anxiety (F40) about 15,2%. Conclusion: Training with modules mhGAP improve education for physicians in the diagnosis of depression and improve referral rates of depression cases from health centers to district hospitals Wonosari

Kata Kunci : training - mhGAP module - puskesmas

  1. S2-2017-355510-abstract.pdf  
  2. S2-2017-355510-bibliography.pdf  
  3. S2-2017-355510-title.pdf