Laporkan Masalah

MODEL FRAMEWORK DAN PROSES MANAJEMEN INFORMASI TERINTEGRASI DI PEMERINTAH DAERAH MENGGUNAKAN SOFT SYSTEM METHODOLOGY (Kasus di Pemerintah Daerah DIY)

R.M. AGUNG HARIMURTI, Prof. Dr. Ir. Achmad Djunaedi, MUP

2017 | Disertasi | S3 Ilmu Administrasi Publik

INTISARI Disertasi ini adalah tentang model Framework dan Proses Manajemen Informasi Terintegrasi Di Pemerintah Daerah Menggunakan Soft System Methodology dengan kasus di Pemda DIY. Model framework dan proses manajemen informasi ini dirumuskan berdasarkan prinsip-prinsip manajemen informasi, benchmark dari model kerangka kerja manajemen informasi pemerintah daerah di berbagai negara, dan konsep teoretik mengenai proses manajemen informasi terintegrasi. Penelitian ini di latarbelakangi permasalahan mengenai manajemen informasi di Pemda DIY yang tidak terpadu sehingga memunculkan permasalahan yang menarik untuk dikaji. Masalah pokok dalam penelitian ini adalah pengelolaan informasi Pemda DIY yang dikelola secara fragmentaris, sektoral, dan independen mengakibatkan kompleksitas dan tidak terintegrasi, untuk itu diperlukan konsep baru manajemen informasi yang efektif, terintegrasi, dan berorientasi citizen centricity. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dan kerangka berfikir serbasistem. Kerangka berfikir serbasistem yang digunakan adalah metodologi sistem lunak. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis dapat dirumuskan. Pertama, manajemen informasi di Pemda DIY saat ini menunjukkan model pengelolaan yang independen, sektoral dan belum berorientasi citizen centricity. Kedua, relasi antar pihak pengelola informasi secara keseluruhan belum terstruktur dengan baik, ini disebabkan belum adanya GCIO serta belum ada kelembagaaan khusus. Ketiga, implementasi peran dan fungsi organisasi pengelola informasi belum terkerangkakan dengan baik serta tidak menggunakan aplikasi infromasi terintegrasi. Keempat, model framework dan proses manajemen informasi yang sesuai untuk diterapkan di Pemda DIY adalah model yang interdependen dan terintegrasi yang didasarkan atas kerangka berpikir serbasistem. Impilkasi teoritis penelitian ini adalah, pertama, manajemen informasi merupakan model dari proses pengorganisasian informasi internal maupun eksternal untuk peningkatan kualitas layanan publik pemerintah daerah serta berorientasi citizen centricity. Model manajemen informasi ini melengkapi model proses Wilson dan model kerangkakerja Pemerintah Daerah Queensland, yang dipilih sebagai model benchmark dalam penelitian ini.. Kedua, menyempurnakan model manajemen informasi dengan memetakan peran dan interaksi sebagai sebuah sistem yang terintegrasi. Implikasi metodologisnya adalah penerapan CATWOE untuk menganalisis definisi permasalahan yang menunjukkan bahwa antara C dan A serta O sebagai komponen yang saling tak terpisahkan satu sama lain. Implikasi kebijakan yang berkaitan dengan pengelolaan informasi Publik, UU 14/ 2008, PP 61/2010, dan Pergub 30/ 2013 perlu disempurnakan dengan memasukkan kerangka manajemen informasi terintegrasi dan mengakomodasi eksistensi GCIO

ABSTRACT This dissertation is the model of integrated information management framework and process in local government using soft system methodology case in DIY local government. This model formulated under the information management principal, benchmark from other contries, and integrated information management framework concept. This research in the wake of the problems regarding the management of information in local government are not integrated so DIY raises interesting issues to be studied. The underlying question in this research is the management of local government information DIY managed fragmentary, sectoral, and the resulting complexity independent and not integrated, it is necessary for a new concept of effective information management, integrated, and citizen centricity orientation. The research using qualitative method and system thinking framework in term of soft system methodology Based on the results of research and analysis can be formulated. First, the information management in the Government of DIY currently showing a management model that is independent, separated, and not citizen centricity orientation. Secondly, relations between the management of the whole information has not been structured well, this is due to the lack GCIO and there are no special institutional. Third, the implementation of the role and functions of the information management organization has not to frame well and do not use integrated applications. Fourth, information management model suitable for DIY applied in local government is a model of an interdependent and integrated based on the frame with a based of system thinking The theoretical implication of this study are, first, information management is a model of the process of organizing internal and external information to improve the quality of public services and citizen-centricity oriented. The information management model and framework to complete the model Wilson Queensland Local Government as a model of information management framework as a benchmark. Second, enhance information management model by mapping roles and interactions as an integrated system Methodological implications are CATWOE application to analyze the problem definition which shows that between C and A and O as components that are inseparable from each other. Policy implications related to the management of public information, the Law 14/2008, 61/2010 PP, and Pergub 30/2013 need to be refined to include information management framework and accommodate the existence of GCIO

Kata Kunci : process and framework model, soft system methodology, information management, local government