Laporkan Masalah

FUNGSI PENGGUNAAN RUANG LAKTASI BAGI IBU BEKERJA STUDI KASUS IBU MENYUSUI DI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

ARINI GISKA SAFITRI, dr. Fatwa Sari Tetra Dewi, MPH, Ph.D; Dr. Toto Sudargo, SKM, M.Kes

2017 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar belakang: Di Indonesia, persentasi bayi yang mendapatkan ASI eksklusif hanya 27,1%. Sedangkan di Yogyakarta, cakupan ASI eksklusif pada tahun 2012 baru mencapai 48%. Salah satu penyebab kegagalan ASI eksklusif adalah status ibu bekerja karena dipengaruhi oleh persepsi ASI yang tidak cukup, kurangnya pengetahuan manajemen laktasi, kurangnya waktu untuk memerah ASI saat bekerja, dan kurangnya fasilitas di tempat kerja. Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta merupakan salah satu lingkungan kerja yang mendukung pemberian ASI eksklusif dengan menyediakan ruang laktasi. Tujuan: Mendapatkan gambaran pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif, praktek ibu menyusui, upaya ibu untuk pumping di kantor, dan fungsi penggunaan ruang laktasi terhadap keberhasilan ASI ekslusif pada ibu menyusui yang bekerja. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan Studi Kasus. Data yang dibutuhkan diperoleh melalui wawancara mendalam terhadap subjek dan observasi ruang laktasi. Pemilihan subjek ditentukan dengan metode purposive sampling. Dalam hal ini subjek adalah ibu menyusui yang bekerja di FIS UNY yang memiliki bayi usia 6-24 bulan. Jumlah keseluruhan informan dalam penelitian ini adalah 11 orang, yaitu 6 informan utama dan 5 informan pendukung. Hasil: Semua subjek memiliki pengetahuan yang baik tentang ASI eksklusif yang diperoleh dari internet, keluarga, teman, dan tenaga kesehatan. Diperlukan managemen laktasi ibu bekerja untuk dapat memberikan ASI eksklusif. Upaya untuk pumping di kantor dilakukan dengan membawa alat pumping sendiri, membuat jadwal pumping ASI di kantor dan berkoordinasi dengan rekan dan atasan. Subjek yang pumping di ruang laktasi merasa aman dan nyaman karena privacynya terjaga. Sedangkan subjek yang tidak pumping di ruang laktasi karena pulang ke rumah, merasa ruang laktasi jauh dari ruang kerjanya, dekat dengan ruang pimpinan,dan takut dengan cerita penampakan di dekat ruang laktasi. Kesimpulan: Pengetahuan yang baik tentang laktasi menumbuhkan niat dan komitmen ibu untuk memberikan ASI eksklusif. Diperlukan manajemen laktasi untuk mendukung keberhasilan ASI eksklusif pada ibu bekerja. Ruang laktasi belum dapat digunakan sebagaimana fungsinya. Sosialisasi ruang laktasi diperlukan untuk memaksimalkan fungsi ruang laktasi agar dapat menunjang keberhasilan ASI eksklusif.

Background: In 2012 exclusive breastfeeding coverage in Yogyakarta only reached 48%.One of the causes of exclusive breastfeeding failure is the working mother's status. This is due to insufficient breastfeeding perception, lack of lactation management knowledge, lack of time to pump breastmilk while working, and lack of workplace facilities. Faculty of Social Sciences Yogyakarta State University is one of the working environment that support exclusive breastfeeding. Not only providing nursing room, Faculty of Social Sciences Yogyakarta State University also provides refrigeration facilities to saving breastmilk. Objective: To obtain an overview of mother's knowledge on exclusive breastfeeding, breastfeeding mothers experience, mother's efforts to pump breast milk in the office, and lactation room function for succesfull exclusive breastfeeding in working breastfeeding mothers. Method: It is a qualitative research with Case Study approach. Subject is determined by purposive sampling method that meets the criteria of breastfeeding mothers who work in Faculty of Social Sciences Yogyakarta State University and have babies aged 6-24 months. The total number of informants in this study were 11 people, there were 6 main informants and 5 supporting informants. Outcome: All subjects have good knowledge about exclusive breastfeeding. The effort to pump breast milk in the office is carried out by bringing breastmilk pumping equipment, making a schedule of breastfeeding pump, and coordinate with colleagues. The working mother who uses the nursing room feels safe and comfortable because of her privacy, while the mother who does not use nursing room because too far away from her working room, reluctant to be near the leadership room, and is afraid of the scary story near the nursing room. Conclusion: Lactation knowledge supporting mother's commitment to exclusive breastfeeding successfully. Lactation management is required for exclusive breastfeeding of working mothers. The nursing room has not been used as it functions. Nursing room socialization is needed to maximize the function of nursing room in order to support the success of exclusive breastfeeding.

Kata Kunci : ibu menyusui, ibu bekerja, praktek menyusui, ASI eksklusif, fasilitas menyusui, ruang laktasi, breastfeeding mothers, working mothers, breastfeeding practices, exclusive breastfeeding, breastfeeding facilities, nursing room.