Laporkan Masalah

PERANAN WISDOM TERHADAP SUBJECTIVE WELL-BEING PADA DEWASA AWAL

ZAHRA FRIDA INTANI, Dra. Aisah Indati, M.S., Psikolog

2017 | Skripsi | S1 PSIKOLOGI

Subjective well-being adalah salah satu topik kajian psikologi positif yang berkaitan dengan kualitas hidup individu, sedangkan wisdom adalah kemampuan tertinggi yang bisa dimiliki individu dari pengalaman-pengalaman yang dihadapinya selama hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran wisdom terhadap subjective well-being pada dewasa awal. Hipotesis yang diajukan adalah wisdom berpengaruh positif terhadap subjective well-being pada dewasa awal. Subjek penelitian (N = 158) merupakan mahasiswa S1 (perempuan = 98, laki-laki = 60) yang sedang mengerjakan tugas akhir (skripsi). Skala yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari Skala Kesejahteraan Subjektif yang dikembangkan oleh Utami (2010) dan Skala Kebijaksanaan yang merupakan adaptasi dari The Three Dimensional Wisdom Scale (3D-WS) milik Ardelt (2003). Analisis data menggunakan teknik analisis regresi linier sederhana menemukan bahwa variabel wisdom memberikan pengaruh positif yang signifikan terhadap subjective well-being pada dewasa awal (F = 18,869, p < 0,01). Sumbangan efektif yang diberikan wisdom sebesar 10,8% terhadap subjective well-being. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa wisdom memberikan pengaruh positif terhadap subjective well-being.

Subjective well-being is one of the topics of positive psychology studies related to one's quality of life, while wisdom is the highest ability that one can have from their life experiences. This study aimed to determine the contribution of wisdom on subjective well-being in early adulthood. The hypothesis proposed in this study was wisdom contributes positively toward subjective well-being in early adulthood. Participants of the study (N = 158) were undergraduate students (female = 98, male = 60) who are working on their final project (thesis). Data was collected using Skala Kesejahteraan Subjektif developed by Utami (2010) and the adaptation of Three Dimensional Wisdom Scale (3D-WS) by Ardelt (2003). Data analysis using regression showed that wisdom significantly predicted subjective well-being in positive direction (F = 18,869, p < 0,01) with an R2 of 0,108.

Kata Kunci : wisdom, subjective well-being, dewasa awal

  1. S1-2017-346763-abstract.pdf  
  2. S1-2017-346763-bibliography.pdf  
  3. S1-2017-346763-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2017-346763-title.pdf