KONSEP SENI EMANSIPATORIS JACQUES RANCIERE RELEVANSINYA DENGAN SENI PERTUNJUKAN BERBASIS KOMUNITAS KREATIF

NESIA PUTRI A, Dr. Sumartono, M.A.

2017 | Tesis | S2 Ilmu Filsafat

Diskursus seni berkelindan antara perkembangan realitas dan sudut pandang konseptual dalam seni serta ruang, penilaian, dan subjek seni. Jacques Ranciere merupakan pemikir yang mempunyai pendasaran metodologis mengenai seni dan estetika dengan politik sehingga menyimpulkan bahwa seni dan estetika murni bersifat politis. Setiap ruang, penilaian, dan subjek seni memiliki persepsi masing-masing dalam memandang seni. Maka, disini seni yang bersifat politis bergerak secara disensus dan berlaku tawar-menawar konsep seni. Disensus menggulingkan rezim artistik, yang berupa rezim etik, representasional, dan estetik, dan menawarkan bentuk artistik dan strategi baru yang tidak memisahkan seni dari realitas serta menjadikannya ranah yang fiksi. Ranciere menggarisbawahi tawar-menawar tersebut merupakan distribution of sensible. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan meneliti kepustakaan atas pemikiran Jacques Ranciere mengenai konsep seni. Konsep seni secara historis sebagai objek formal guna menyusun secara terstruktur konsep seni emansipatoris menurut Ranciere. Penelitian ini dilakukan tiga tahap, yakni: pengumpulan data, klasifikasi data, pengolahan data dan mendeskripsikan data. Pengolahan data menggunakan perangkat metodis antara lain sebagai berikut: interpretasi, kesinambungan historis, heuristika, dan deskripsi. Kerangka yang digunakan adalah seni secara fungsional, historikal, dan institusional. Konsep seni emansipatoris dalam pemikiran Jacques Ranciere tidak dijelaskan secara spesifik karena Ranciere menolak sesuatu hal yang esensial. Konsep seni bergulir dengan terkumpulnya berbagai macam logika sebagai trajektori membentuk distribution of sensible dengan menghitung 'yang bukan bagian' menjadi bagian proses disensus. Estetika sebagai sebuah sistem artistik dan strategi hadir mendahului seni dibentuk oleh berbagai macam nilai, bentuk, dan struktur. Seni yang murni bersifat politik ini melompati batas-batas yang telah diakui -Ranciere menyebutnya rezim- bukan melanggengkan batas-batas tersebut. Ranciere membongkar pemahaman general mengenai politik, bahwa politik bukan sebuah proses untuk merebutkan kekuasaan, namun politik adalah sebuah proses disensus -proses dalam mereorientasi ruang persepsi umum dan menggoyahkan kondisi yang dilekatkan atau stereotiping. Dalam seni, satu objek yang disebut sebagai karya seni mempunyai bentuk tetap, tetapi persepsi atas objek tersebut selalu bergulir secara heterogen dengan merekonfigurasi rezim representasional. Pada rezim kedua, rezim etik terjadi pada artikulasi gagasan kreator yang merekonfigurasi cara melakukan dan membuat objek seni, ini berimplikasi terhadap moral dan politik. Sedangkan pada rezim estetik merekonfigurasi identifikasi objek seni dengan cara tunggal tetapi bebas dari aturan spesifik dari berbagai hirarki seni, subjek, dan genre.

Discourse of art is related between development of reality with conceptual point of view, space, judgement, and arts subject. Jacques Ranciere as thinker, he have methodological ground on politic. Ranciere has conclude that art and aesthetic is political. Every space, judgement, and arts subject have perception of each others. Then, politic of art is dissensus to bargain concept of art. Dissensus subvert regime of artistic regime of etics, representational, and aesthetics and offering artistics form and news strategy that never dissociated art from realities and become fiction sphere. Bergaining concept of art is distribution of sensible. This study is using qualitative method with literature research on Jacques Ranciere's works about concept of arts. Historically, concept of arts as a formal object in order to emphazises concept of art as Ranciere's works. This research was conducted in three stages, namely: collecting data, data classification, data analysis and data presentation. The data were analyzed by some methodical device, such as: interpretation, historical continuity, heuristic method and descriptives activity. The framework which is used functional art, historical art, and institutional art. Emancipatories concept of art as Ranciere's works do not have an specific explanation. Ranciere's works resist in something that is essetial, or he has been anti-essentialism as basic think. Concept of arts is revolving variety of logic as trajectory of establishment distribution of sensible. That is counting 'not part' become part of dissensus. Aesthetics as an artistic system and strategy which present before arts that former by all sorts of value, form, and structure. Political of art is jump over boundaries which has been recognized Ranciere called this as regime that never perpetuate that boundaries. Ranciere take apart understanding about politic, politics is not the exercise of power, politic as dissensus -a process for reorientating of common perception and shake stereotyping. The one of art object as fixed art work, but perception for that object always heteregeneously sustain- as reconfiguration of representational regime. The second regime is etics regime that develop creator articulation -its working in a way to make and how to make arts object- its have implication with morality and politics. The third regime is aesthetics regime that identified reconfiguration arts object with free single way from specific rule that is arts hierarchy, subject, and genre.

Kata Kunci : Jacques Ranciere, konsep seni emansipatoris, distribution of sensible.