GUGATAN HARTA BERSAMA YANG DIPUTUS SECARA VERSTEK DAN BERSIFAT DECLARATOIR (Studi Putusan Pengadilan Agama Sleman Nomor : 202/PDT.G/2012/PA.Smn)

CANDRASARI, HARTINI, S.H., M.Si

2017 | Tesis | S2 Kenotariatan

Penelitian ini bertujuan menganalisis alasan majelis hakim menjatuhkan putusan verstek yang bersifat declaratoir sementara dalam gugatan terdapat tuntutan untuk membagi harta bersama sebagaimana diputus pada Putusan Nomor 202/Pdt.G/2012/PA.Smn serta untuk menganalisis hak atas tanah yang diberikan kepada anak-anak para pihak atas harta bersama yang diputus secara verstek dan bersifat declaratoir sebagaimana diputus dalam Putusan Nomor 202/Pdt.G/2012/PA.Smn apabila dilakukan peralihan. Penelitian ini bersifat normatif-empiris, penelitian yang menggunakan data sekunder sebagai data awal, dilanjutkan dengan data yang diperoleh di lapangan, dilakukan dengan pedoman wawancara. Hasil penelitian ini kemudian dianalisis secara kualitatif dalam bentuk deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa, 1) Alasan majelis hakim menjatuhkan putusan verstek yang bersifat declaratoir sementara dalam gugatan terdapat tuntutan untuk membagi harta bersama sebagaimana diputus pada Putusan Nomor 202/Pdt.G/2012/PA.Smn dikarenakan untuk memberikan perlindungan kepada Tergugat apabila tidak setuju dengan isi putusan, dan agar para pihak dapat melaksanakan pembagian terhadap harta bersama secara sukarela.2) Hak atas tanah yang diberikan kepada anak-anak para pihak atas harta bersama yang diputus secara verstek dan bersifat declaratoir sebagaimana diputus dalam Putusan Nomor 202/Pdt.G/2012/PA.smn apabila dilakukan peralihan, maka bila para pihak sepakat dan secara sukarela mengalihkan hak atas tanah tersebut, maka yang menjadi dasar peralihan adalah kesepakatan para pihak tersebut. Prosedur peralihan sama seperti peralihan hak atas tanah yang lain, dengan dasar surat kesepakatan dan surat penguasaan secara fisik terhadap objek harta bersama tersebut. Berbeda, apabila salah satu pihak tidak setuju dengan peralihan tersebut, maka dapat diajukan gugatan baru oleh pemohon peralihan yang isinya meminta agar Putusan Nomor 202/Pdt.G/2012/PA.Smn memiliki kekuatan eksekutorial.

This research aims to analyze the reasons of the judges to handed down default and declarative judgment while in the lawsuit there was a sue to share the joint property as stipulated in Verdict No. 202 / Pdt.G / 2012 / PA.Smn and to analyze the rights to the land granted to the children of The parties to the joint treasure declared in default and declaratory as stipulated in Verdict no. 202 / Pdt.G / 2012 / PA.Smn if a transition is made. This research is normative-empirical, a research from uses research data as the initial data, followed by the data obtained in the field, conducted with interview guidelines. The results of this research are then analyzed qualitatively in the form of descriptive. The result of the research shows that, 1) The reason why did the judges handed down the declarative verdict while in the lawsuit there was a sue to share the joint property as stipulated in Verdict No. 202 / Pdt.G / 2012 / PA.Smn was in order to give protection to the Defendant if disagree with the content of the verdict, and that the parties may carry out the sharing of joint property voluntarily. 2) The right to the land granted to the children of the parties to the joint property which stipulated in default and declarative as stipulated in verdict No. 202 / Pdt.G /2012/PA.Smn in the event of a transition, if the parties voluntarily and agreed make the transition,then transitional basis is a agreed of the parties. The procedure transition is like a normal land title passing with the basics a letter of agreement and a letter of physical ownership of the joint property object. Different, if one of the parties disaagree about the transition, a new petition may be filed by the transitional petitioner requesting for the Verdict No 202 / Pdt.G / 2012 / PA.Smn to have executorial power.

Kata Kunci : Putusan Verstek, Putusan deklaratoir, Peralihan Hak, Harta Bersama.