EFEK SERUM FASE BLEEDING SIKLUS MENSTRUASI PADA AKTIVITAS FIBROBLAS DERMIS MANUSIA

REGINA, Dr. dr. Y. Widodo Wirohadidjojo, Sp.KK(K).; Dr. dr. Sunardi Radiono, SpKK(K).

2017 | Tesis-Spesialis | SP ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN

Pembedahan elektif selama fase bleeding dari siklus menstruasi sering dihindari karean terkait gangguan koagulasi. Salah satu hormon yang berhubungan dengan proses penyembuhan luka adalah estrogen, yang diketahui mempengaruhi proses inflamasi, meningkatkan proliferasi sel dan produksi maktriks ekstraselular, serta menghambat enzim protease. Kadar estrogen berfluktuasi sepanjang siklus menstruasi, dan berada pada kadar terendah selama fase bleeding. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui proses penyembuhan luka pada fase bleeding siklus menstruasi. Dilakukan penelitian eksperimental in vitro. Enam belas wanita berusia 18-37 tahun yang memiliki silus menstruasi teratur diambil darahnya 5 ml pada saat fase bleeding dan fase ovulasi. Kemampuan penyembuhan luka dari masingmasing serum dinilai dengan mengukur proliferasi fibroblas dan deposisi kolagen dari fibroblas kulit. Ovulasi ditentukan dengan uji pakis dari saliva, kadar estradiol serum diukur menggunakan Cobas Elecsys®, proliferasi fibroblas menggunakan 3-(4,5-dimethylthiazol-2-yl)-2,5-diphenyltetrazolium ( MTT) assay, dan deposisi kolagen dengan sirius red. Perbedaan kadar estradiol dan respon fibroblas dianalisis dengan Wilcoxon signed rank test. Rerata kadar serum estradiol pada fase bleeding dan fase ovulasi berturutturut+-164,5pg/dl. Rerata indeks proliferasi fibroblas yng dipaparkan pada fase bleeding dan fase ovulasi adalah 1,09+-0.63 dan 1,44+-0,66. Rerata deposisi kolagen yang terdeposisi dari kolagen yang terpapar serum fase bleeding dan fase ovulasi adalah 0,47+-0,2 dan 0,54+-0,14. Semua hasil menunjukkan perbedaan yang bermakna secara statistik (p<0,05). Penelitian ini meyimpulkan bahwa serum fase bleeding memiliki kemampuan penyembuhan luka yang lebih rendah dibandingkan dengan serum fase ovulasi. Kebijakan untuk tidak melakukan pembedahan elektif selama fase bleeding, selain terkait dengan gangguan pembekuan darah juga terkait dengan proses penyembuhan luka.

Elective surgery during the bleeding phase of menstrual cycle is often avoided related to the disruption of coagulation. One of the hormones associated with wound healing process is estrogen, which is known to have an influence on the inflammation process, increase cell proliferation and extracellular matrix production, as well as inhibit the protease enzymes. Estrogen level fluctuates throughout the menstrual cycle, and is at the lowest level during bleeding phase. This study was conducted to investigate wound healing process in the bleeding phase of menstrual cycle. We conducted an in vitro experimental study. Sixteen women aged 18-37years-old with regular menstrual cycle had 5cc of their blood taken in the bleeding and ovulation phase. Serum healing ability was assessed by measuring proliferation of fibroblasts and collagen deposition of the skin fibroblast. Ovulation was determined using fern test, serum estradiol levels were measured using Cobas Elecsys , fibloblast proliferation using 3-(4,5-dimethylthiazol-2-yl)2,5-diphenyltetrazolium ( MTT) assay, collagen deposition using sirius red. Differences in levels of estradiol and the responses were tested by Wilcoxon signed rank test. The mean of serum estradiol levels on bleeding and ovulation phase was 29,6+-10,5pg/dl and 180,1+-164,5pg/dl respectively. The mean of fibroblasts index proliferation that were exposed to bleeding and ovulation+-0,66. The mean of collagen deposition from fibroblasts that were exposed to bleeding and ovulation serum was 0,47+-0,2 and 0,54+-0,14. All results showed statistically significant differences (p<0,05). In conclusion, bleeding phase serum has a lower healing ability than ovulation phase serum. Recommendation to not perform elective surgery in bleeding phase is not only associated with coagulation disorders, but is also related to wound healing process.

Kata Kunci : menstruasi, ovulasi, proliferasi fibroblas, deposisi kolagen, penyembuhan luka, menstruation, ovulation, fibroblast proliferation, collagen deposition, wound healing