ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEINGINAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH DALAM MENERIMA SAK EMKM (STUDI PADA UMKM DI KABUPATEN KUDUS)

ARINI KAMALIA, Singgih Wijayana, S.E., M.Sc., Ph.D

2017 | Tesis | S2 Akuntansi

Penelitian ini ini dilakukan untuk menguji faktor-faktor yang memengaruhi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam menerima Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah (SAK EMKM). UMKM di Indonesia sebagian besar tidak menyelenggarakan dan menggunakan informasi akuntansi dalam pengelolaan usahanya. Hal ini karena para pelaku UMKM tidak memiliki pengetahuan akuntansi dan banyak di antara mereka yang belum memahami pentingnya pencatatan dan pembukuan bagi kelangsungan usaha. Adanya beberapa faktor yang menjadi dasar dalam penelitian ini yang menjadikan ketertarikan bagi penulis untuk melihat sejauh mana keinginan UMKM dalam menerima standar baru dari DSAK IAI yaitu SAK EMKM yang ditujukan khusus untuk UMKM dalam mengelola keuangannya. Penelitian ini dilakukan di UMKM Kabupaten Kudus dengan jumlah sampel 100 dengan pengumpulan sampel dengan menggunakan convenience sampling. Berdasarkan analisis data yang dilakukan, penelitian ini menghasilkan beberapa temuan sebagai berikut. a) Di Kabupaten Kudus kebutuhan informasi akuntansi berpengaruh signifikan terhadap keinginan UMKM dalam menerima SAK EMKM. b) Di Kabupaten Kudus entitas bisnis berpengaruh signifikan terhadap keinginan UMKM dalam menerima SAK EMKM. c) Di Kabupaten Kudus skala usaha berpengaruh signifikan terhadap keinginan UMKM dalam menerima SAK EMKM pada UMKM. d) Di Kabupaten Kudus tingkatan pendidikan pelaku usaha tidak berpengaruh signifikan terhadap keinginan UMKM dalam menerima SAK EMKM. e) Di Kabupaten Kudus lama usaha berpengaruh signifikan terhadap keinginan UMKM dalam menerima SAK EMKM. f) Di Kabupaten Kudus latar belakang pendidikan pelaku usaha tidak berpangaruh terhadap keinginan UMKM dalam menerima SAK EMKM pada UMKM. g) Di Kabupaten Kudus sumber pendanaan usaha berpengaruh signifikan terhadap keinginan UMKM dalam menerima SAK EMKM pada UMKM.

This research was performed to examine the factors that influence micro, small and medium-sized enterprises' (UMKM's) intention to accept the "micro, small and medium-sized entities' financial accounting standards" (SAK EMKM). Most UMKMs in Indonesia do not keep and use accounting information in running their businesses. This is because the UMKM practitioners do not have enough accounting knowledge, and many of them are not aware of the importance of record-keeping and book keeping for the continuation of their businesses. There are several factors which underlie this research, which draw the researcher's interest to determine how much an UMKM's desire to accept the new standards from DSAK IAI, which is SAK EMKM, which is specifically aimed for UMKM to manage their finances. This research was performed on Kudus Regency UMKMs involving 100 samples which were selected using a convenience sampling method. The research results show. a) the need for accounting information significantly influences UMKMs' desire to accept SAK EMKM in Kudus Regency; b) business entity significantly influences UMKMs' desire to accept SAK EMKM in Kudus Regency; c) scale of business does not significantly influence UMKMs' desire to accept SAK EMKM in Kudus Regency; d) business practitioners' level of education does not significantly influence UMKMs' desire to accept SAK EMKM in Kudus Regency; e) length of business significantly influences UMKMs' desire to accept SAK EMKM in Kudus Regency; f) business practitioners' level of education does not significantly influence UMKMs' desire to accept SAK EMKM in Kudus Regency; g) business' financing source significantly influences UMKMs' desire to accept SAK EMKM in Kudus Regency.

Kata Kunci : UMKM, SAK EMKM