FAKTOR KEBERHASILAN PROSEDUR KASAI PADA PASIEN ATRESIA BILIER DI RSUP Dr SARDJITO
SUNANTO, DR.dr. Akhmad Makhmudi SpB,SpBA
2017 | Tesis-Spesialis | SP ILMU BEDAH ANAKLatar belakang: Atresia bilier (BA) merupakan kelaianan duktus bilier ekstrahepatik yang progresif, idiopatik, obliterasi fibrotik yang menggambarkan adanya obtruksi bilier pada masa neonatus. Saat ini, penanganan atresia bilier yang efektif adalah dengan menggunakan operasi Kasai dan transplantasi liver. Operasi Kasai dapat meningkatkan angka harapan hidup pada anak dengan atresia bilier. Pada penelitian ini , kami mengharapkan dapat mengetahui hasil dari operasi Kasai pada pasien atresia bilier. Bahan dan Metode: Kami mengumpulkan data pasien atresia bilier yang menjalani operasi Kasai di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, Indonesia yang dilakukan pada januari 2009 sampai dengan desember 2016. Diagnosis atrsia bilier dibuat berdasarkan klinis, laboratorium, pemeriksaan ultrasonografi, CT Scan, kolangiografi intraoperative dan biopsi liver. Hasil: Terdapat 39 pasien atresia bilier, dimana 22/39 pasien adalah laki-laki dan 17/39 adalah perempuan. usia rerata 139 hari dengan rentang dari 49 hari hingga 374 hari. Didapatkan lebih banyak laki-laki 22 pasien daripada perempuan 17 pasien, dari hasil biopsi hati didapatkan pasien dengan tidak sirosis sebanyak 13 pasien (33,3%) dan yang sudah mengalami sirosis sebanyak 20 pasien (51,3 % ), dan lebih banyak pasien yang hidup dibandingkan dengan yang meninggal, yang hidup sebanyak 21 pasien (53,8 %) dan yang meninggal sebanyak 18 pasien (46,2 %). Pasien dirawat setelah operasi Kasai rata-rata 148 hari dengan rentang waktu dari 0 hari sampai dengan 910 hari. Pada pemeriksaan serologi didapatkan hasil bilirubin direct dengan nilai rerata 8,8 mg/dl, bilirubin total dengan rerata 11,6 mg/dl, nilai albumin dengan rerata 3,5 g/dl, nilai serum glutamic pyruvate transaminase dengan rerata 139,4 U/L , gamma glutamil transferase dengan nilai rerata 545,4 U/L , dan nilai alkali phospatase dengan rerata 523,4 U/L. The survival rate of BA patient following Kasai procedure was 60%. Conclusion: The Kasai procedure might improve the survival rate of biliary atresia patients in Indonesia.
Background: Biliary atresia (BA) is a progressive, idiopathic, fibro-obliterative disease of the extrahepatic biliary tree that presents with biliary obstruction exclusively in the neonatal period. Currently, the effective treatments for BA are the Kasai procedure and liver transplantation. Kasai procedure might increase the survival of children with BA. In this study, we wished to investigate the outcomes of biliary atresia patients following Kasai procedure. Material and Methods: We ascertained the children with BA underwent Kasai procedure in Dr. Sardjito hospital,Yogyakarta, Indonesia between january 2009 until desember 2016. The diagnosis of BA was determined by clinical manifestation, laboratory findings, abdominal ultrasound, intraoperative cholangiogram and liver biopsy. Results: There were 39 patients with BA, of whom 22/39 was males and 17/39 was females. The mean of patient age underwent the Kasai procedure was 139 days. from liver biopsy obtained in patients with no cirrhosis as many as 13 patients (33.3%) and cirrhosis patients (51.3%), and patients who lived are higher than the deceased, patients who lived are 21 patients (53.8%) and who deceased are 18 patients (46.2%). Patients whom were treated after Kasai surgery averaged 148 days with a time span from 0 days to 910 days. Serologic examination showed direct bilirubin with mean value of 8.8 mg / dl, total bilirubin with mean of 11.6 mg / dl, albumin value with mean of 3.5 g / dl, serum glutamic pyruvate transaminase value with mean of 139,4 U / L, gamma glutamyl transferase with a mean value of 545.4 U / L, and an alkaline phosphatase value with a mean of 523.4 U / L. The survival rate of BA patient following Kasai procedure was 60%. Conclusion: The Kasai procedure might improve the survival rate of biliary atresia patients in Indonesia.
Kata Kunci : Biliary atresia, Kasai procedure, survival rate, Indonesia, Biliary atresia, Kasai procedure, survival rate