Laporkan Masalah

RENCANA BISNIS GEDUNG PERKAWINAN BATAK "RUMAH TONGAH"

Rouly Konversio NS, Bayu Sutikno, S.E., M.S.M., Ph.D.

2017 | Tesis | S2 MANAJEMEN (MM) JAKARTA

INTISARI Kebutuhan untuk penggunaan gedung perkawinan untuk masyarakat Batak yang ada di Jabodetabek bisa dikatakan sangat spesifik, karena waktu pemakaian gedung biasanya adalah dari jam 09.00 - 19.00 WIB. Kenyataan yang ada, jumlah gedung yang khusus untuk Pernikahan Orang Batak di Jakarta dan daerah sekitar Jakarta seperti Bogor, Tangerang, Depok maupun Bekasi masih sangat terbatas. Karena kekhususan ini, maka biasanya jika perkawinan orang Batak disertai dengan Pesta Adat, pada umumnya tidak memungkinkan dilaksanakan di gedung pernikahan umum yang tersedia. Akibatnya adalah, daftar antrian untuk pemesanan gedung untuk pernikahan orang Batak, rata-rata 1,5 tahun sampai 2 tahun, untuk pelaksanaan pesta perkawinan di hari Sabtu. Studi tentang Rencana Bisnis Gedung Perkawinan Adat Batak "Rumah Tongah" dilakukan untuk menjawab kebutuhan akan tingginya permintaan gedung yang bisa disewa untuk pelaksanaan Pesta Adat Perkawinan Batak di wilayah Jabodetabek. Studi ini bertujuan untuk merancang bisnis dan menganalisis kelayakan sebuah perusahaan jasa penyewaan gedung perkawinan Batak. Untuk mendapatkan informasi dari calon pelanggan dilakukan dengan metode peta empati, dan metode pengumpulan data yang dilakukan adalah melalui wawancara, observasi dan survei dengan menyebarkan kuesioner. Dari analisis yang telah dilakukan menunjukkan bahwa bisnis penyewaan gedung perkawinan Batak merupakan bisnis yang layak dan memiliki prospek yang bagus dan menguntungkan. Dengan menganalisis faktor keuangan bisnis ini diperoleh bahwa dengan modal investasi awal sebesar Rp 5.473.860.000, nilai NPV sebesar Rp 3.224.771.655, IRR sebesar 39% dan payback period sebesar 2,5 tahun.

ABSTRACT The need to use the building for Batak Community marriages in Jabodetabek can be said to be very specific, because the building usage time is usually from hours 9:00 to 19:00 pm. The reality is the number of Batak Wedding Hall in Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok and Bekasi are still very limited. Because of this specificity, it is usually when the Batak Wedding accompanied by Indigenous Party, in general, do not allow to be held in the common building for wedding such as hotel ballroom. The result is the list of queues for booking the Batak Wedding Hall, an average of 1.5 years to 2 years, for the implementation of weddings on Saturdays. Studies on Business Plan for Batak Wedding Hall "Rumah Tongah" made to answer the need for high demand for buildings that can be rented for the implementation of the Batak Wedding in the Greater Jakarta area. This study aims to design and analyse the feasibility of a business for Batak Wedding Hall services. To get insight from potential customers was conducted using empathy map, and methods of data collection are done through interviews, observation and survey by distributing questionnaires. From the analysis that has been conducted shows that the Batak Wedding Hall services is a viable business and has good prospects and profitable. By analysing business financial factor is obtained that the initial investment capital of Rp 5.473.860.000, NPV of Rp 3.224.771.655, IRR of 39% and a payback period of 2,5 years.

Kata Kunci : Gedung Perkawinan Batak, Perkawinan Adat Batak, Rencana Bisnis, jasa penyewaan/Batak Wedding Hall, Batak Wedding, Business Plan, services

  1. S2-2017-376730-abstract.pdf  
  2. S2-2017-376730-bibliography.pdf  
  3. S2-2017-376730-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2017-376730-title.pdf