Laporkan Masalah

Pengelolaan Lingkungan Dalam Perspektif Gender Berbasis Peta Mental (Kasus: Masyarakat Adat Malind Anim di Kabupaten Merauke Provinsi Papua)

WIKA AVELINO RUMBIAK, Prof. Dr. M. Baiquni, MA; Dr. Nurul Khakhim, M. Si

2017 | Disertasi | S3 Ilmu Lingkungan

Masyarakat adat Malind Anim di wilayah Kabupaten Merauke secara turun-temurun telah memiliki kearifan tradisional dan aturan adat dalam pengelolaan lingkungan. Pengelolaan lingkungan yang dimaksud mulai dari perencanaan, pemanfaatan, pengawasan, pengendalian, pemeliharaan, dan penegakan hukum. Penataan ruang dan implementasi pembangunan berbasis lahan diharapkan dapat sinergi dengan konsep dan implementasi pengelolaan lingkungan yang berlaku pada masyarakat Adat Malind Anim. Konflik ruang kelola adat, marginalisasi, minimnya peran serta masyarakat Adat dan diskriminasi pada kelompok perempuan menyebabkan ketidakoptimalan pengambilan kebijakan pada pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan. Tujuan penelitian ini yaitu mengidentifikasi peta mental masyarakat adat Malind Anim dalam pengelolaan lingkungan, menelaah perspektif kelompok laki-laki dan kelompok perempuan dalam proses perencanaan, implementasi dan pengawasan lingkungan dan mengkaji karakteristik sosial ekonomi, budaya dan sistem kepercayaan masyarakat adat Malind Anim dalam implementasi program-program pengelolaan lingkungan. Metode yang dipakai dalam penelitian ini berdasarkan grounded research melalui observasi di lapangan dan berperan serta dengan informan, pemilihan lokasi penelitian berdasarkan keterwakilan bentang alam yaitu kawasan berhutan, kawasan rawa dan kawasan pesisir, informan kunci dipilih berdasarkan struktur adat, status sosial dan gender, teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara yang mendalam semi terstruktur, pemetaan partisipatif dan diskusi kelompok perfokus. Analisa dalam penelitian secara induktif berdasarkan unit-unit informasi yang dikategorikan menjadi tema, kemudian diinduksi sebagai konsep dan teori. Hasil penelitian ini, adalah: konsep dema-totem-klen dalam pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan, konsep ruang lahala-milah-makan dan kelas pemanfaatan lahan diijinkan, bersyarat, terbatas dan tidak diijinkan, model pemetaan gender dalam konteks lokal, implementasi pengelolaan lingkungan berbasis kearifan lokal melalui sistem sar (tutup dusun), sistem wambat, sistem ohan dan sistem pengelolaan api. Kata Kunci : Masyarakat adat Malind Anim, pengelolaan lingkungan, perspektif gender, peta mental.

Indigenous people of Malind Anim in the district of Merauke have had the traditional knowledge and customary rules in environmental management. Environmental management is starting from the planning, utilization, monitoring, control, maintenance, and enforcement. Spatial planning and implementation of land-based development is expected to be synergistic with the concept and implementation of environmental management applies to indigenous peoples of Malind Anim. Conflict in customary of land right, marginalization, lack of participation of indigenous peoples and discrimination on women's groups led to not optimal policy making on sustainable environmental management. The purpose of this study that identifying a mental map of the Malind Anim in environmental management, examine the perspective of men's groups and women's groups in the planning, implementation and monitoring of the environment and assess the socio-economic characteristics, cultures and belief systems of indigenous peoples Malind Anim in the implementation of programs of environmental management. The method used in this study based on grounded research through observation in the field and participate with the informant, research locations based on the representation of landscape is forested area, swamps and coastal areas, key informants were selected based on traditional structures, social status and gender, collection techniques data is done by in-depth semi-structured interviews, participatory mapping and focus group discussion. Analysis of the inductive study based on the unit of information that is categorized into themes, then induced as a concept and theory. The results of the study, namely: the concept dema-totem-clan in sustainable environmental management, concept of lahala-milah-makan in space perception and zonation of land use is permitted, conditional, limited and not allowed, mapping model of gender in the local context, the implementation of environmental management based on local wisdom through the sar system, wambat system, Ohan systems, fire management systems. Keywords: Indigenous peoples of Malind Anim, environmental management, gender perspective, mental map.

Kata Kunci : Indigenous peoples of Malind Anim, environmental management, gender perspective, mental map.

  1. S3-2017-309635-abstract.pdf  
  2. S3-2017-309635-bibliography.pdf  
  3. S3-2017-309635-tableofcontent.pdf  
  4. S3-2017-309635-title.pdf