Konflik di Kawasan Industri Pengolahan Migas (Studi tentang Reproduksi Konflik Masyarakat Desa Majakerta, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat dengan PT Pertamina Refinery Unit VI Balongan, hingga Tahun 2014)
FARIDA NOVIETI M, Danang Arif Darmawan, S.Sos, M.Si
2017 | Skripsi | S1 ILMU PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN (SOSIATRI)PT Pertamina RU VI Balongan merupakan sebuah perusahaan pengolahan migas. Sebagai perusahaan BUMN (milik negara), PT Pertamina RU VI Balongan memiliki kewajiban untuk turut serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama masyarakat di sekitar wilayah kerjanya (Ring 1). Kenyataan yang terjadi justru sebaliknya, terjadi konflik antara perusahaan dengan masyarakat di wilayah Ring 1. Puncak konflik tersebut adalah aksi blokade pintu utama perusahaan oleh masyarakat. Lebih fatal lagi, resolusi konflik yang diyakini akan menghentikan konflik, justru memicu terjadinya konflik baru di dalam masyarakat. Konflik baru tersebut kemudian disebut reproduksi konflik. Penelitian ini menggunakan konsep materialisme kebudayaan, yang memandang bahwa kondisi material menentukan sikap dan perilaku individu maupun kelompok. Konsep tersebut digunakan karena sesuai dengan apa yang terjadi dalam konflik Desa Majakerta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan merupakan penelitian studi kasus. Pemilihan informan dilakukan secara purposive sampling dan snowball sampling. Untuk mendapatkan keabsahan data, peneliti melakukan triangulasi kepada beberapa sumber dan triangulasi metodologis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konflik dan reproduksi konflik yang terjadi antara masyarakat Desa Majakerta dengan PT Pertamina RU VI Balongan dipicu oleh keberadaan material. Hal tersebut terjadi pada pelaksanaan program CSR yang tidak tepat sasaran karena dikuasai oleh beberapa pihak saja dalam masyarakat Desa Majakerta. Kondisi tersebut menyebabkan konflik baru dalam masyarakat, yang pada mulanya hanya berkonflik dengan perusahaan (reproduksi konflik).
PT Pertamina RU VI Balongan is an oil and gas processing companies. As state companies and to countries, PT Pertamina RU VI Balongan has an obligation to participate increase public welfare, especially the people in their working area (Ring 1). The fact that occurs quite the opposite, conflict between the company and the people in the Ring 1 area. The top of the conflict is an act of the blockade of the main door of the company by the community. More fatal again, resolution conflicts that is believed will stop conflict, even triggering new conflict within the community. The new conflict then called reproduction conflict. This research using the concept of materialism culture, to determine that the material attitudes and behavior both individuals and groups. These concepts used because in line with what happened in Majakerta Village. Methods used in this research is the qualitative study and research is a case study. The selection of informants done purposively of sampling and snowball of sampling. To get the validity of the data, researchers conducted triangulation to several sources and triangulation methodologically. The result showed that conflict and reproductive conflict between villagers in Majakerta with PT Pertamina RU VI Balongan triggered by the presence material. This occurred in the CSR are not appropriate for controlled by some side in Majakerta�s villagers. This is new to cause conflict in society, which were originally only conflict with the company (reproduction of conflict).
Kata Kunci : Konflik, Reproduksi Konflik, Materialisme Kebudayaan