Laporkan Masalah

Profil Penggunaan Nonsteroidal Antiinflammatory Drugs pada Pasien dengan Gangguan Gastrointestinal dan Gangguan Ginjal di Kota Surakarta

STEFANI SISILIA HANDOYO, Prof. Dr. Zullies Ikawati, Apt.

2017 | Skripsi | S1 FARMASI

Nonsteroidal antiinflammatory drugs yang disingkat NSAIDs merupakan obat yang digunakan secara luas di Indonesia untuk pengobatan nyeri dan inflamasi; namun penggunaannya memiliki efek samping seperti ulkus peptikum dan gangguan ginjal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dan profil penggunaan NSAIDs pada pasien dengan gangguan gastrointestinal dan gangguan ginjal di Kota Surakarta. Hasil penelitian diharapkan bermanfaat sebagai bagian dari data penggunaan obat di Kota Surakarta dan terlibat dalam farmakovigilans di Indonesia. Penelitian observasional ini dilakukan dengan model cross-sectional dan pengambilan data secara retrospektif melalui rekam medis terhadap pasien di RSUD dr. Moewardi dan Puskesmas Sibela serta wawancara pada pasien di Unit Hemodialisa RSUD dr. Moewardi dan Puskesmas Gajahan Surakarta pada bulan Desember 2016 hingga awal Maret 2017. Kriteria inklusi yakni pasien yang didiagnosis gangguan gastrointestinal dan gangguan ginjal dengan atau tanpa komorbid. Kriteria eksklusi yakni pasien yang tidak dapat dipastikan riwayat penggunaan obatnya melalui penelusuran rekam medis atau wawancara. Data dianalisis secara deskriptif. Dari 269 pasien dengan gangguan gastrointestinal dan gangguan ginjal, sebanyak 188 (69,89%) pernah menggunakan NSAIDs, yang didominasi usia dewasa akhir (41-65 tahun). Perempuan lebih banyak menderita gangguan gastrointestinal sementara laki-laki lebih banyak mengalami gangguan ginjal. Indikasi penggunaan NSAIDs terbanyak di RSDM adalah pencegahan stroke menggunakan aspirin; di Puskesmas Sibela adalah pengobatan rematik dan di Puskesmas Gajahan adalah sakit gigi, keduanya menggunakan asam mefenamat. Jenis NSAIDs yang terbanyak digunakan adalah asam mefenamat dengan dosis harian yang terbanyak digunakan adalah 1500 mg. Waktu penggunaan terbanyak adalah jangka pendek dan pada penggunaan berulang jumlah pengulangan terbanyak adalah 1-4 kali. Paparan NSAIDs terbanyak terjadi pada masa lampau, dan mungkin berhubungan dengan gangguan yang timbul. Adverse reaction NSAIDs mungkin terjadi pada lima pasien dengan gangguan gastrointestinal dan satu pasien GGK yang memiliki faktor risiko terbanyak.

Nonsteroidal anti-inflammatory drugs, abbreviated NSAIDs, are widely used for inflammation and pain management in Indonesia; though, the use is not risk-free with peptic ulcer disease and renal disorder being its two main side effects. This study aims to explore the prevalence and profile of NSAIDs use in patients with gastrointestinal and renal disorders in Surakarta. The result may provide epidemiological data, especially about drug use in Surakarta, thereby contributing in the pharmacovigilance in Indonesia. This observational, cross-sectional study was done in a hospital and two health care facilities in Surakarta. The data were taken retrospectively through medical record searching at the Dr. Moewardi hospital and Sibela health care facility while the patient interview at the Gajahan health care facility and hemodialysis unit of Dr. Moewardi. The inclusion criterion was patients diagnosed with gastrointestinal or renal disorder, either having any comorbidity or not. The exclusion was done for patients whose medication history could not be perceived through either medical record searching or interview. Descriptive analysis was done for the data taken. As the result, 188 out of 269 (69.89%) patients diagnosed with gastrointestinal or renal disorder did ever take NSAIDs; of which the late adults (41-65 years old) group were dominant. Most female patients were in the gastrointestinal disorder group while more males were in the renal disorder group. Prevention of stroke using aspirin appeared to be the highest NSAIDs’ indication at RSDM while it was rheumatism at Sibela and toothache at Gajahan, both using mefenamic acid. The most frequent used was the mefenamic acid with the daily dose 1500 mg. Short term use was the highest; in frequent short-term use, the cycle of 1-4 times was the most common. Most NSAIDs exposure was in the past and might be related to the disorders. The NSAIDs’ adverse reaction might happen in five gastrointestinal disorder patients and one chronic renal failure patient under the influence of risk factors.

Kata Kunci : profil, penggunaan NSAIDs, ADR, Surakarta

  1. S1-2017-346166-abstract.pdf  
  2. S1-2017-346166-bibliography.pdf  
  3. S1-2017-346166-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2017-346166-title.pdf