Laporkan Masalah

PEMANTAUAN VOLUME SAMPAH TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH TERPADU ( TPST ) PIYUNGAN

MUHAMMAD IQBAL TAWAKAL, Ir. Untung Rahardjo, M.T.,

2017 | Skripsi | S1 TEKNIK GEODESI

Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan atau proses alam yang berbentuk padat. Pertumbuhan penduduk di kawasan permukiman perkotaan menimbulkan permasalahan pengelolaan sampah mulai dari masalah timbunan sampah, kebutuhan tempat pemrosesan akhir sampah, serta biaya lingkungan yang ditimbulkan. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai 3 tempat pembuangan sampah, salah satunya yaitu Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan yang berada di desa Sitimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul dengan luas lahan sebesar 12,5 Ha. Cakupan sampah yang terkumpul pada TPST ini meliputi wilayah Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, dan pihak swasta yang ada di daerah tersebut. Cakupan wilayah yang luas dan banyaknya jumlah penduduk dapat berakibat pada semakin banyaknya volume sampah yang ditampung di TPST Piyungan. Salah satu upaya dalam penanganan sampah di TPST Piyungan yaitu dengan melakukan pemantauan volume sampah. Pemantauan tersebut bertujuan untuk memantau jumlah volume sampah setiap bulan, rata-rata pertambahan volume sampah selama 6 bulan, daya tampung volume sampah di TPST Piyungan, dan melakukan estimasi waktu penggunaan TPST Piyungan. Metode yang digunakan dalam pemantauan volume sampah dapat dilakukan dengan perhitungan volume metode cut and fill dengan menggunakan software surpac. Data yang digunakan dalam melakukan perhitungan volume metode cut and fill terdiri dari 6 sampel data topografi di area TPST Piyungan dari Bulan Januari 2016 hingga Bulan Juni 2016 berupa data koordinat ( easting, northing dan elevasi ) dan data perencanaan daya tampung TPST Piyungan. Tahapan perhitungan volume secara umum yang dilakukan yaitu pembuatan data string file dari data topografi, pembentukan model permukaan digital berupa DTM serta perhitungan volume metode cut and fill. Hasil perhitungan volume yang diperoleh dari 6 sampel data topografi tersebut diperoleh volume sampah Bulan Januari berjumlah 1410336 m3, Bulan Februari berjumlah 1423381 m3, Bulan Maret berjumlah 1438273 m3, Bulan April berjumlah 1455139 m3, Bulan Mei berjumlah 1471069 m3, dan Bulan Juni berjumlah 487007 m3. Kemudian rata-rata pertambahan volume sampah selama 6 bulan dari Bulan Januari 2016 hingga Bulan Juni 2016 sebesar 15334.2 m3. Sementara itu hasil perhitungan volume dari data perencanaan daya tampung TPST Piyungan diperoleh nilai volume daya tampung TPST Piyungan sebesar 2310869 m3. Dari nilai volume daya tampung dan rata-rata pertambahan volume sampah selama 6 bulan tersebut dapat disimpulkan bahwa TPST Piyungan masih dapat digunakan untuk menampung volume sampah selama 57.3 bulan atau sampai dengan Bulan November tahun 2020. Estimasi tersebut dengan asumsi bahwa jumlah pertambahan volume sampah di TPST Piyungan sebesar 15334.2 m3 setiap bulannya.

Trash is the rest of the everyday human activities or natural processes in the solid form. Population growth in urban residential areas cause problems ranging from issues of waste management landfill waste, the need for final processing of waste, and the environmental costs incurred. Yogyakarta Province has three landfills, one of which is Integrated Waste Disposal Sites (TPST) of Piyungan in the village Sitimulyo, Piyungan subdistrict, Bantul with a land area of 12.5 hectares. Coverage of the waste collected in this TPST covers an area of Yogyakarta, Sleman, Bantul, and the private sector in the area. Wide area coverage and the large number of people can lead to proliferation of waste volume accommodated in TPST Piyungan. One of the efforts in waste handling in TPST Piyungan namely by monitoring the volume of waste. The monitoring aims to monitor the amount of volume of waste each month, an average improvement in the volume of waste for 6 months, the capacity of the volume of waste in TPST Piyungan, and to estimate the time of use TPST Piyungan. The method used in the monitoring of the volume of waste can be done by calculating the volume of cut and fill method using Surpac software. Data used in the calculation of the volume of cut and fill method consisted of 6 samples in areas of topographic data TPST Piyungan from January 2016 to June 2016 In the form of data coordinates (easting, northing and elevation) and capacity planning data TPST Piyungan. Stages volume calculation is generally done is making a string of data files from topographic data, digital surface model building in the form of the DTM as well as cut and fill volume calculations. The result of the calculation of volume obtained from 6 sample topography data obtained waste volume in January totaled 1,410,336 m3, in February amounted to 1,423,381 m3, March amounted to 1,438,273 m3, April amounted to 1,455,139 m3, in May amounted to 1,471,069 m3, and in June amounted to 487 007 m3 , Then, an average improvement in the volume of waste for 6 months from January 2016 to June 2016 amounted to 15334.2 Month m3. Meanwhile the results of the calculation of the volume of capacity planning data values obtained TPST Piyungan TPST Piyungan volume capacity of 2310869 m3. Of the value of volume capacity and an average improvement in the volume of waste for 6 months it can be concluded that TPST Piyungan can still be used to accommodate the volume of waste for 57.3 months or until November 2020. The estimate is the assumption that the amount of the increase of the volume of waste in TPST Piyungan amounted to 15334.2 m3 per month.

Kata Kunci : Sampah, TPST, volume, cut and fill.