Sistem Imun Marmut [Cavia porcellus (Linnaeus, 1758)] sebelum dan sesudah Aklimatisasi

DIAN KRISTIAWATI, Laksmindra Fitria, S.Si., M.Si. ; Soenarwan Hery Poerwanto, S.Si., M.Kes.

2017 | Skripsi | S1 BIOLOGI

Sistem Imun Marmut (Cavia porcellus L., 1758) Sebelum dan Sesudah Aklimatisasi Dian Kristiawati 08/267190/BI/08117 Intisari Di indonesia marmut diperoleh dari pasar hewan, sehingga jika digunakan dalam penelitian praklinik tidak baik karena data yang diperoleh tidak valid. Oleh sebab itu marmut akan diupayakan untuk menjadi hewan model seperti tikus dan mencit namun diperlukan pemeliharaan dan perkawinan yang terkontrol. Aklimatisasi diperlukan dalam hal ini untuk menyesuaikan kondisi dan fisiologi tubuh hewan. Proses aklimatisasi berpengaruh pada fungsi fisiologi dan status kesehatan hewan. Salah satu cara untuk memngetahuinya dapat dilakukan perhitungan jumlah leukosit. Leukosit berperan sangat penting dalam proses kekebalan dan pertahanan tubuh dari benda asing, patogen dan mikroorganisme yang masuk dalam tubuh. Salah satu yang mempengaruhi jumlah leukosit yaitu patogen yang meliputi bakteri, virus, parasit dan lain-lain. Parasit pada marmut berdasarkan lokasinya dibedakan menjadi dua yakni ektoparasit dan endoparasit. Tujuan penelitian untuk mempelajari profil leukosit sebelum dan sesudah aklimatisasi selain itu juga mempelajari parasit dan kaitannya dengan status kesehatan. Bahan yang digunakan marmut dibedakan berdasarkan jenis kelamin dan umur. Kriteria umur berdasarkan jika berat badan <400 gram dianggap muda. Marmut dibawa ke lokasi aklimatisasi, sampel darah marmut diambil melalui vena renalis. Sampel darah diuji dengan Hematology analyzer untuk menghitung jumlah leukosit. Ektoparasit diambil sekitar bagian kulit dan rambut. Endoparasit diambil dari feses yang kemudian dilakukan pemeriksaan secara mikroskopik dengan metode flotasi NaCl jenuh. Leukosit total dan limfosit marmut sebelum dan sesudah aklimatisasi menunjukkan berbeda nyata (p>0,05) kecuali neutrofil tidak berbeda nyata. Parasit sebelum dan sesudah aklimatisasi ditemukan Gyropus ovalis, Gliricola porcelli(ektoparasit) dan Eimeria caviae (endoparasit). Profil leukosit tidak dipengaruhi oleh kondisi lingkungan tetapi sangat berpengaruh dengan adanya parasit yang ditemukan pada marmut sebelum dan sesudah aklimatisasi. Kata kunci : Aklimatisasi, Leukosit, Parasit, Marmut, Praklinik

Immune System Guinea Pigs (Cavia porcellus L.,1758) Before and After Acclimatization Dian Kristiawati (08/267190/BI/08117) Abstract In Indonesia guinea pig obtained from animal market, so if used in praclinic research is not good because the data obtained is not valid. Therefore guinea pigs will be sought to be animal models such as rats and mice, but the required maintenance and marriage are controlled. Acclimatization is necessary in this case to adjust the conditions and animal physiology. The process of acclimatization effect on physiological function and health status of the animals. One of way do calculation of the number of leukocytes. Leukocytes play an important role in the process of the body's immune and defense from foreign substances, pathogens and microorganisms that enter the body. One that affects the number of leukocytes that pathogens include bacteria, viruses, parasites and others. Parasites in guinea pigs by location divided into two namely ectoparasites and endoparasites. The aim of research to study the profile of leukocytes before and after acclimatization while also studying the parasite and its relation to health status. The materials used guinea pigs differentiated by gender and age. Based on the age criteria, if weight <400 grams is considered young. Marmots brought to the location of acclimation, guinea pigs blood samples were taken through the renal vein. Blood samples were tested with the Hematology analyzer to calculate the number of leukocytes. Ectoparasites taken around the skin and hair. Endoparasites taken from feces were then examined microscopically with saturated NaCl flotation method. Total leukocytes and lymphocyte guinea pigs before and after acclimatization showed significant difference (p >0.05). Parasites before and after acclimatization found Gyropus ovalis, Gliricola Porcelli (ectoparasites) and Eimeria caviae (endoparasites). Profile leukocytes are not affected by environmental conditions but very influenced by a parasite that is found in guinea pigs before and after acclimatization. Key word: Acclimatization, Leukocytes, Parasites, Guinea pigs, Praclinic

Kata Kunci : Aklimatisasi, Leukosit, Parasit, Marmut, Praklinik