Laporkan Masalah

Perkembangan Klaster Industri Knalpot di Kabupaten Purbalingga

YUSUF AWALUDIN , Dr. Ratminto

2017 | Skripsi | S1 ILMU ADMINISTRASI NEGARA (MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN PUBLIK)

Klaster industri knalpot di Kabupaten Purbalingga merupakan klaster industri yang pada awalnya terbentuk secara alami. Klaster tersebut merupakan kumpulan IKM-IKM knalpot yang telah menjamur sejak tahun 1970-an terutama di wilayah Kecamatan Purbalingga, Kabupaten Purbalingga. Pada tahun 2001 Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui FPESD (Forum Pengembangan Ekonomi dan Sumber Daerah) sebagai fasilitator pengembangan klaster industri menyeleksi IKM-IKM di Jawa Tengah salah satunya adalah IKM knalpot di Kabupaten Purbalingga yang ditetapkan sebagai klaster industri. Selain itu Pemerintah Kabupaten Purbalingga melalui Dinas Perindustrian dan Kopersi pada tahun 2012 juga mengupayakan pengembangan sentra-sentra industri agar mengarah pada klaster. Penelitian ini berusaha memaparkan penyebab klaster industri knalpot di Kabupaten Purbalingga kurang berkembang. Untuk melihat perkembangan klaster industri knalpot penulis menggunakan tiga indikator yaitu: terciptanya pembelian bahan baku secara kolektif, adanya kegiatan berbagi penggunaan perlatan dan pemenuhan permintaan skala besar secara kolektif. Sedangkan untuk mengetahui faktor penentu perkembangan klaster penulis menggunakan diamond model yaitu: kondisi input, kondisi permintaan, adanya industri pendukung dan terkait, serta strategi perusahaan dan persaingan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini antara lain wawancara, studi pustaka dan dokumentasi. Data yang diperoleh selanjutnya direduksi hingga di peroleh kesimpulan dari penelitian. Hasil penelitian pada studi ini menunjukan bahwa (1) industri knalpot di Kabupaten Purbalingga belum sepenuhnya berkembang menjadi klaster industri. Hal tersebut dilihat berdasarkan belum terciptanya kegiatan yang bersifat kolektif baik dalam pemenuhan kebutuhan bahan baku, penggunaan peralatan dan pemenuhan permintaan skala besar. (2) Faktor yang memepngaruhi tumbuh dan berkembangnya klaster industri knalpot adalah keterbatasan peralatan modern, kurangnya mengkases lembaga kuangan (bank), permintaan produk yang memaksa IKM untuk melakukan plagiasi, belum adanya keterkaitan antara klaster industri knalpot dengan lembaga perguruan tinggi, serta masih kuatnya persaingan yang terjadi antar IKM-IKM knalpot.

Cluster of exhaust industry in Purbalingga is an industrial cluster that was originally formed naturally. The cluster of exhaust industry is a collection of Small Medium enterprise that has grown since the 1970s, especially in the District of Purbalingga, Purbalingga. In 2001 the Central Java Provincial Government through FPESD (Forum of Regional Economic Development and Resources) as a facilitator of development of industrial clusters the Small Medium Enterprises in Central Java, one of which is the IKM exhaust Purbalingga that designated as an industrial cluster. In addition Purbalingga District Government through the Department of Industry and cooperatives in 2012 also working on the development of industrial centers that lead to clusters. The purpose of this research is to explain the causes of the cluster of exhaust industry in Purbalingga underdeveloped. To see the development of cluster of exhaust industry, author uses three indicators, namely: the creation of a collective purchase of raw materials, the activity of sharing the use of equipment and fulfillment of large-scale collective demand. As for knowing determinants of cluster development the authors use diamond models: input conditions, demand conditions, the supporting and related industries, as well as corporate strategy and competition. This study is a qualitative research. Data collection techniques in this study include interviews, literature and documentation. The data were obtained then reduced to the conclusion of the study. Research results in this study show that (1) industrial exhaust Purbalingga not yet fully developed into an industrial cluster. This can be seen by not creating collective activities that are good in fulfilling the needs of raw materials, use of equipment and fulfillment of large-scale demand. (2) Factors that influence the growth and development of industrial clusters exhaust is a limitation of modern equipment, the lack of access the finance institution (bank), product demand are forcing SMEs to commit plagiarism, lack of linkages between the cluster of exhaust industry with higher education institutions, as well as the strength of competition that occurs between the SMEs

Kata Kunci : Klaster, Industri, Purbalingga

  1. S1-2017-328762-abstract.pdf  
  2. S1-2017-328762-bibliography.pdf  
  3. S1-2017-328762-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2017-328762-title.pdf