HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN PREMENSTRUAL SYNDROME (PMS)

MENTARI EVARANI, Diah Wulandari, M.Keb ; Drs. Abdul Wahab, MPH

2017 | Tugas Akhir | D4 BIDAN PENDIDIK SV

Premenstrual syndrome (PMS) merupakan kumpulan gejala fisik, emosional, dan perilaku yang terjadi pada minggu-minggu menjelang menstruasi. Faktor yang mempengaruhi PMS yaitu depresi, kecemasan, stres, siklus menstruasi, lama menstruasi, menarche, dan IMT. Wanita dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) yang tinggi memiliki risiko lebih besar mengalami PMS dibandingkan dengan wanita dengan IMT yang rendah. Dampak dari PMS dapat menyebabkan penurunan produktifitas kerja, sekolah, dan hubungan interpersonal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan IMT dengan PMS . Metode penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Populasi target adalah seluruh wanita usia reproduktif, sedangkan populasi terjangkau adalah seluruh wanita usia reproduktif yang terdaftar sebagai mahasiswi angkatan 2014 Diploma 4 Kebidanan Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada. Sampel berjumlah 61 mahasiswi. Pengambilan sampel menggunakan convinience sampling. Pengumpulan data menggunakan data primer. Analisis yang dilakukan dengan cara analisis univariat distribusi frekuensi, analisis bivariat dengan menggunakan chi square, serta analisis multivariat menggunakan regresi logistik. Hasil penelitain menunjukkan bahwa sebanyak 61 mahasiswi terdapat 32 mahasiswi mengalami PMS dengan 14 mahasiswi diantaranya memiliki IMT overweight, 10 dalam kategori normal, serta 8 dalam kategori underweight. Uji statistik didapatkan p-value 0,004, artinya terdapat hubungan antara IMT dan PMS. OR pada IMT overweight 6,650 (95% CI= 1,725-25,638). Selain IMT, hasil analisis bivariat menunjukan hasil yang signifikan pada variabel stres dengan OR=5,440 (95% CI= 1,659-17,839).Pada analisis multivariat didapatkan hasil IMT overweight OR= 7,799 (95% CI= 1,613-37,707), stres OR=16,831 (95% CI=2,762-102,560). Stres mempunyai risiko yang lebih besar untuk terjadinya PMS.

Premenstrual syndrome is a set of physical symptoms, emotional, and behavior that occur in the weeks before menstruation. Predisposing factors of premenstrual syndrome are stress, menstrual cycle, long periods, menarche, and BMI.Women with high Body Mass Index (BMI) have greater risk of premenstrual syndrome compared to women with low BMI. The impact of premenstrual syndrome can decrease productivity of work, school, and interpersonal relationships. This study is aimed to determine the relationship between BMI and premenstrual syndrome. This research method used a cross sectional design. Target population was reproductive women age, and a reachable population of reproductive age women who were registered as students in 2014 generation of Midwife D4 of Vocational School in Gadjah Mada University. Sample for this study was 61 female students. Sampling technique used is convenience sampling. Data collection used primary data. Univariate analysis used frequent distribution, bivariate analysis used chi square test, and multivariate analysis used logistic regression statistical test. The results of this sutdy showed that 32 female students out of 61 female students have premenstrual syndrome and 14 of them have overweight BMI, 10 of them have normal BMI, and 8 of them have underweight BMI. Statistical test showed result p-value=0.004, it means that there is a relationship between BMI and premenstrual syndrome. OR of overweight BMI is 6,650 (95% CI= 1,725-25,638). Besides BMI, the results of bivariate analysis showed significant results in stress variables with OR=5,440 (95% CI= 1,659-17,839). Multivariate analysis showed overweight BMI OR =7,799 (95% CI= 1,613-37,707), stress OR=16,831 (95% CI=2,762-102,560). Stres has greater risk for the occurrence of premenstrual syndrome.

Kata Kunci : indeks massa tubuh, premenstrual syndrome / body mass index, premenstrual syndrome