Analisis Nilai Tambah Industri Rumah Tangga Tempe di Desa Pliken Kecamatan Kembaran Kabupaten Banyumas

DIAN AYU PURNAMASARI, Prof. Dr. Ir. Irham, M.Sc. ; Prof. Dr. Ir. Masyhuri

2017 | Skripsi | S1 SOSIAL EKONOMI PERTANIAN (AGROBISNIS)

INTISARI Kedelai merupakan salah satu komoditas yang dapat diolah menjadi berbagai produk, salah satunya yaitu tempe. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis kelayakan usaha industri rumah tangga tempe, (2) mengetahui besaran nilai tambah industri rumah tangga tempe, (3) mengetahui kontribusi pedapatan industri rumah tangga tempe terhadap pendapatan total rumah tangga pengrajin di Desa Pliken. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Penentuan lokasi penelitian dilakukan dengan metode purposive sampling yaitu di Desa Pliken, Kecamatan embaran. Kabupaten Banyumas. Sampel yang diambil untuk penelitian ini sebanyak 60 pengrajin dengan menggunakan metode simple random sampling. Kelayakan usaha dianalisis dengan R/C ratio, phi/C ratio dan Break Even Point (BEP), sedangkan nilai tambah dianalisis dengan metode Hayami. Hasil analisis menunjukkan bahwa industri rumah tangga tempe layak untuk dikembangkan berdasarkan analisis efisiensi usaha, analisis produktivitas modal dan analisis BEP. Berdasarkan analisis nilai tambah, industri rumah tangga tempe dapat memberikan nilai tambah sebesar Rp 7.286/kg dan rasio nilai tambah sebesar 43,45%. Industri tempe memiliki kontribusi yang sangat besar pada total pendapatan rumah tangga pengrajin (93,38%).

ABSTRACT Soybean can be processed into various products such as tempeh. The research was conducted (1) to analyze the feasibility of tempeh production at home industry level, (2) determine the amount of added value from tempeh home industry, (3) and calculate the contribution of tempeh home industry income to the total household income in Pliken Village. Descriptive analysis was applied as the basic method of this research. The area of research was in Pliken Village, Kembaran Sub-district of Banyumas Regency was choosen purposively while 60 samples of producers were choosen by simple random sampling method. The analysis was carried out by using R/C ratio, phi/C ratio and Break Even Point (BEP), whereas the added value was analyzed by using Hayami method. The result of the analysis showed that tempeh home industry is feasible to be developed based on the business efficiency analysis, profits and cost ratio analysis and BEP analysis. Based on the analysis of added value, tempeh home industry can provide added value amount Rp 7.286/kg with added value ratio of 43,45%. The tempe home industry has very large contribution to the total household income (93,38%).

Kata Kunci : Kelayakan, nilai tambah, kontribusi, tempe