Hubungan Tingkat Kekompakan Kota (Urban Compactness) dengan Tingkat Keamanan Kota (Urban Safety) di Kota Yogyakarta
RIANA DESI PUTRI RATMAWATI, M. Sani Roychansyah, S.T., M.Eng., D.Eng
2017 | Skripsi | S1 PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTAUrbanisasi merupakan fenomena yang sudah tidak baru lagi namun dampak yang ditimbulkan dapat dirasakan hingga saat ini bahkan semakin buruk. Kota selalu menjadi korban dari adanya urbanisasi. Urbanisasi memunculkan banyak permasalahan kota seperti meningkatnya angka kriminalitas, pengangguran, kemiskinan, dll sehingga mengancam keamanan kota (urban safety). Hubungan aksi reaksi dari permasalahan kota ini memunculkan berbagai solusi dari sisi perencanaan kota, salah satunya adalah kota kompak (compact city) yang dianggap mampu menjadi solusi tepat dari permasalahan kota saat ini. Berdasarkan hal tersebut, penulis akan meneliti mengenai hubungan tingkat kekompakan kota (urban compactness) dengan tingkat keamanan kota (urban safety) yang mengambil lokus di Kota Yogyakarta. Metode yang digunakan untuk menganalisis hubungan tersebut adalah dengan menggunakan analisis Pearson’s Correlation. Indikator yang menentukan tingkat kekompakan kota ini adalah densifikasi penduduk, konsentrasi aktivitas, intensifikasi transportasi publik, ukuran kota, dan kesejahteraan sosial, sedangkan indikator yang menentukan tingkat keamanan kota terdiri dari delapan atribut yaitu sosial kependudukan, infrastruktur transportasi, menejemen lahan kota, kesejahteraan, kemerataan, ukuran kota, kepadatan penduduk, dan ketangguhan. Hasil dari penelitian ini adalah terukurnya tingkat kekompakan kota di Kota Yogyakarta sebesar 65,93% dan tingkat keamanan kota di Kota Yogyakarta sebesar 67,14%. Dengan analisis SPSS, didapatkan hubungan antara kedua variabel tersebut yaitu saling berhubungan dengan tingkat korelasi yang rendah yaitu sebesar 0,345. Nilai signifikansi hubungan ini sebesar 0,227 yang artinya tidak signifikan. Hal tersebut dikarenakan penggunaan nilai ideal yang kurang tepat. Temuan lain yaitu adanya dampak positif dari konsep kekompakan kota terhadap keamanan sosial khususnya kemerataan. Dampak positif tersebut yaitu mengurangi tingkat ketimpangan penduduk miskin, meningkatkan pertumbuhan PDRB, dan meningkatkan keragaman penduduk.
Urbanization is not a new phenomenon that has a big impact on urban life. Urbanization has taken a lead for many problems in the city such as rising crime, unemployment, and poverty, which threatening urban safety in the city. The contemporary urban planning appeared for solving the problems. One of contemporary urban planning is a compact city. Based on that, this research would examine the relationship between urban compactness level with urban safety level. This research took place in Yogyakarta. This research uses Pearson’s Correlation analysis to analyze the relationship. It is important to find the indicators and attribute each variable to measure the urban compactness and urban safety level. Indicators that determine urban compactness level are population densification, activity concentration, public transport intensification, city size, and social welfare. Indicators that determine urban safety level are social, transportation infrastructure, urban land management, prosperity, equality, city size, densification, and natural human-made disaster. The result urban compactness level in Yogyakarta is 65,93% and urban safety level in Yogyakarta is 67,14%. The result from this research showed a weak correlation between urban compactness level with urban safety level with 0,345 as the correlation value. The significant value result show 0,227 it is mean that correlation not significant. It is because of the inexactly standard value of urban safety. Other findings prove that compact city has a positive impact on social safety (especially equality). The positive impact of a compact city is reducing Gini ratio, increase Gross Domestic Product (GDP), and increase population diversity.
Kata Kunci : Kota Kompak (Compact City), Kekompakan Kota (Urban compactness), Keamanan Kota (Urban safety), Pearson’s Correlation, Kota Yogyakarta