Laporkan Masalah

PENGARUH AKTIVITAS MASYARAKAT TERHADAP KERUSAKAN Rafflesia patma DI CAGAR ALAM PANANJUNG PANGANDARAN JAWA BARAT

IVI OKTAVIANI A.F., Dr. Lies Rahayu WF,M.P. ;Dr. Ir. Musyafa, M.Sc.

2017 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Rafflesia patma merupakan salah satu jenis flora di Indonesia yang statusnya terancam punah dan merupakan tumbuhan yang bersifat holoparasit dan dioceous. Holoparasit merupakan tumbuhan yang sepenuhnya tergantung pada tumbuhan inang untuk keperluan nutrisi dan kelangsungan hidupnya, sedangkan deoceous merupakan individu tumbuhan yang memiliki bunga jantan dan betina terpisah pada tumbuhan yang berbeda. Cagar Alam adalah kawasan suaka alam yang karena keadaan alamnya mempunyai kekhasan tumbuhan, satwa, dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang perlu dilindungi dan perkembangannya berlangsung secara alami. Kegiatan dalam kawasan Cagar alam sangat terbatas karena di dalamnya dilarang kegiatan yang dapat mengakibatkan perubahan terhadap keutuhan cagar alam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas dan kerusakan yang ditimbulkan terhadap Rafflesia patma di Kawasan Cagar Alam Pangandaran. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret dan Juni 2016 dengan empat lokasi yang berbeda yaitu Goa Parat, Pantai Pasir Putih, Cikole 1, dan cikole 2. Pantai Pasir Putih dan Goa Parat merupakan lokasi yang terdapat aktivitas manusia dan Cikole merupakan lokasi yang tidak terdapat aktivitas manusia. Pengambilan data dilakukan dengn membuat plot 20x20 dengan titik pusat berada pada lokasi adanya Rafflesia patma dan mengamati aktivitas masyarkat yang terjadi disekitar plot ukur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas masyarakat di Kawasan Cagar Alam Pananjung Pangandaran yaitu snorkeling, menikmati pemandangan dan berfoto, tracking, dan mengambil kayu bakar. Gangguan habitat Rafflesia patma oleh masyarakat di lokasi Pantai Pasir Putih sebesar 33,33% dan di Goa Parat sebesar 27%. Knop Rafflesia patma yang tertutup oleh seresah dan memiliki warna seperti tanah sehingga menyebabkan masyarakat tidak sengaja menginjaknya.

Rafflesia patma is one kind of flora in Indonesia with the status as endangered. This is holoparasite and dioceous plant. Holopharasite means that is completely dependent to the host plant for its nutrition and survival. Dioceous means having male and female flowers borne on separate plants. Nature reserve is natural sanctuary area that because of natural condition, has special flora, fauna or spesific ecosystem that needs to be protected and the development occur naturally. The activities in nature reserve area are extremely limited, activities that can cause change of nature reserve wholeness are not allowed. This study aims to determine the activities and its damage to Rafflesia patma in Pangandaran Nature Reserve Area. This research was conducted in March and June 2016 with four different locations namely Parat Cave, Pasir Putih Beach, Cikole 1, and Cikole 2. Pasir putih Beach and Parat Cave are location where there are human activities, and Cikole is a location that there is no human activity. The data were collected with a 20x20 plot with the center point is on the location of the Rafflesia patma and observing community activities that happen around plot. The results showed that the activities of the community in the area of the Pananjung Pangandaran Nature Reserve were snorkeling, enjoying the view and taking pictures, tracking, and collecting firewood. Habitat disturbance of Rafflesia patma in Pasir Putih Beach was 33,33% and in Parat Cave was 27%. Knob of Rafflesia patma was covered by litter and has a color such as dirt causing people accidentally stepped on it.

Kata Kunci : Rafflesia patma, Cagar Alam Pangandaran;Rafflesia patma, Pangandaran Nature Reserve