Laporkan Masalah

Rumah Lawang Ombo Lasem, Jawa Tengah Kajian Bentuk, Tata Ruang Dan Faktor Yang Mempengaruhinya

SURYA CHANDRA ADINUGRAHA, Fahmi Prihantoro, S.S., S.H., M.A.

2017 | Skripsi | S1 ARKEOLOGI

Lasem merupakan salah satu daerah di pesisir utara Jawa di mana masyarakat Tionghoa hidup berdampingan dengan masyarakat pribumi. Banyaknya kebudayaan Tionghoa yang tumbuh dan berkembang di Lasem hingga peneliti asing menyebut Lasem sebagai Petit Chinois. Dari banyak tinggalan masa lampau yang masih bisa ditemukan di Lasem, salah satu yang terkenal adalah rumah Lawang Ombo. Rumah Lawang Ombo merupakan salah satu bangunan yang berada di Pecinan Jalan Dasun Lasem yang telah berdiri sejak abad ke-19. Rumah ini didirikan oleh Kapten Liem King Siok yang merupakan seorang pedagang sekaligus pimpinan masyarakat Tionghoa di Lasem. Kapten Liem King Siok terlibat dalam penyelundupan candu setelah pembatasan hak-hak dagang Tionghoa oleh pemerintah Belanda pada abad ke-19. Dalam kegiatan penyelundupan candu tersebut, rumah Lawang Ombo dijadikan gudang penyimpanan candu yang diselundupkan melalui lorong bawah tanah. Kegiatan penyelundupan inilah yang menyebabkan rumah Lawang Ombo dikenal juga dengan nama rumah candu. Penelitian ini dilakukan berdasarkan permasalahan tentang bagaimana gaya arsitektur rumah Lawang Ombo terutama pada bentuk tata ruang, komponen bangunan dan ragam hiasnya serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengumpulkan data arsitektur dari rumah Lawang Ombo serta data penunjang kemudian menganalisisnya untuk menjawab pertanyaan di atas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif-analitik dengan penalaran induktif. Data yang didapatkan berasal dari observasi lapangan berupa data fisik bangunan. Data tersebut kemudian dianalisis dengan bantuan data-data sekunder yang didapatkan dari literatur dan wawancara. Selanjutnya, dilakukan interpretasi dari analisis tersebut untuk memperoleh jawaban dari masalah yang diangkat. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa selain menggunakan gaya tradisional Tionghoa, Lawang Ombo juga mengadaptasi unsur asing seperti penggunaan tata letak bangunan Jawa dan penggunaan komponen bangunan bergaya Eropa. Selain itu penggunaan feng shui juga menyesuaikan keadaan geografis di Lasem. Faktor ekonomi serta kedudukan pemilik rumah sebagai kapten juga turut mempengaruhi gaya arsitektur rumah Lawang Ombo.

Lasem is an area on the northern coast of Java where the Chinese community coexist with indigenous communities. The number of Chinese culture that grows and develops here caused the foreign researchers call Lasem as Petit Chinois or Little China. Of the many remnants of the past that found in Lasem, the famous one is Lawang Ombo house. Lawang Ombo house is one of the building located at Dasun Street Chinatown in Lasem, which has stood since the 19th century. This house was built by Captain Liem King Siok, who was a trader and the leader of Chinese community in Lasem. Captain Liem King Siok involved in the smuggling of opium after restrictions on the Chinese trading rights by the Dutch government in the 19th century. In the opium smuggling activities, the house used as storage sheds and the opium smuggled through the underground passage into Lawang Ombo House. Smuggling activity that causes Lawang Ombo house, also known as the Opium House. This study was conducted based on the problems about the architectural style of the Lawang Ombo house. Mainly in the room layout, building components, decoration and also the factors that influence it. The purpose of this study is to collect architectural and the supporting data of the Lawang Ombo house and then analyse them to answer the questions above. The method used in this research is descriptive-analytic with inductive reasoning. Data obtained from field observations in the form of physical data of the building. The data is then analysed with the help of secondary data obtained from the literature and interviews. Furthermore, the interpretation of such analysis to get the answers of the issues raised. The results of this study indicate that besides using the traditional Chinese style, Lawang Ombo also adapt foreign elements such as the use of Java building layout and use of European-style building components. In addition, the use of feng shui also adjusted by geographical conditions in Lasem. Economic factors and the status of homeowners as captain also affect the architectural style of the house Lawang Ombo.

Kata Kunci : Arsitektur, Lasem, Pecinan, Lawang Ombo,

  1. S1-2017-299357-abstract.pdf  
  2. S1-2017-299357-bibliography.pdf  
  3. S1-2017-299357-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2017-299357-title.pdf