Laporkan Masalah

Hubungan Tingkat Kekompakan Kota dengan Tingkat Kreativitas Kota di Kota Yogyakarta

MAY LARASATI, : M. Sani Roychansyah, ST., M.Eng., D.Eng.

2017 | Skripsi | S1 PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Kota yang terus berkembang menyebabkan kepadatan penduduk yang terus meningkat. Adakalanya kepadatan penduduk yang tinggi tersebut menjadi masalah tersendiri di kota-kota besar. Untuk menanggulangi masalah yang ditimbulkan oleh kepadatan penduduk, maka kepadatan penduduk tersebutlah yang perlu dimanfaatkan untuk membangun kota. Konsep kota kompak dan kota kreatif merupakan konsep penataan kota yang memanfaatkan kepadatan penduduk. Kota kompak yang menekankan pada pembangunan secara mix dan vertikal yang akan membantu menata penduduk yang banyak untuk dapat hidup dan berkegiatan secara nyaman. Di lain sisi, kota kreatif memerlukan modal kreativitas yang berasal dari masyarakat yang tinggal di sana. Hal ini dikarenakan setiap manusia merupakan individu yang dapat memberikan ide-ide kreatif dan konstribusi dalam berbagai aspek untuk kotanya. Kota Yogyakarta yang terdiri dari 14 kecamatan merupakan kota dengan kepadatan penduduk tertinggi di Provinsi DIY. Hal ini harus dapat dimanfaatkan oleh Kota Yogyakarta sebagai modal untuk penataan kota. Dengan begitu, perlu adanya penelitian terkait tingkat kekompakan kota maupun tingkat kreativitas kota. Penelitian terkait tingkat kekompakan Kota Yogyakarta pernah dilakukan untuk mengetahui bagaimana performa tiap kecamatan dalam mencapai kota yang kompak, sedangkan penelitian terkait tingkat kreativitas Kota Yogyakarta belum pernah dilakukan. Pada penelitan ini akan dicari bagaimana tingkat kreativitas Kota Yogyakarta dan hubungannya dengan tingkat kekompakan Kota Yogyakarta yang akan dilakukan dengan analisis statistika menggunakan Pearson's Correlation Coeficient. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kreativitas Kota Yogyakarta masuk ke dalam klasifikasi sedang. Mayoritas kecamatan dengan tingkat kreativitas tinggi merupaan kecamatan yang berlokasi di sekitar pusat kegiatan kota. Hubungan tingkat kekompakan kota dengan tingkat kreativitas kota di Kota Yogyakarta menunjukkan hubungan yang positif dengan kekuatan hubungan yang sedang. Oleh karena itu, apabila tingkat kekompakan kota meningkat, maka tingkat kreativitas kota juga akan meningkat, begitu pula sebaliknya.

The city continues to grow and causing an overcrowding. Sometimes, the high population density becomes a trouble in the big city. To overcome the problems posed by the population density, that population density needs to be used to build the city. Compact city and creative city are city planning concept that utilizes population density. Compact city emphasizes the vertical and mix-used development and that will help organize large population to be able to live comfortably and doing activities. On the other hand, the creative city requires a capital of creativity that comes from the people who live there. This is because every human being is an individual who can provide creative ideas and contribution in various aspects of the city. Yogyakarta has 14 districts with the highest population density in the Province of Daerah Istimewa Yogyakarta. It must be used by Yogyakarta City as the capital for city planning. Because of that, we need a research about the relationship between urban compactness level with urban creativity level in Yogyakarta City. Research about the urban compactness level of Yogyakarta City has been done to determine how the performance of each district to achieve a compact city concept, while the research about urban creativity level of Yogyakarta City has never been done. In this research, the researcher will look for the urban creativity level Yogyakarta City and its relationship with the urban compactness level of the Yogyakarta City by statistical analysis using Pearson's Correlation Coefficient. The results of this research indicate that the urban creativity level of Yogyakarta City is in the medium classification. The majority of districts with high levels of urban creativity level are districts that located around the center of city activities. The relationship between urban compactness level with urban creativity level in the Yogyakarta City showed a positive and strong relationship. Therefore, if the urban compactness level increased, the urban creativity level will also increase, and vice versa.

Kata Kunci : kekompakan, kreativitas, Kota Yogyakarta, Pearson's Correlation Coefficient / compactness, creativity, Yogyakarta, Pearson's Correlation Coefficient

  1. S1-2017-349900-abstract.pdf  
  2. S1-2017-349900-bibliography.pdf  
  3. S1-2017-349900-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2017-349900-title.pdf