MENJADI TIONGHOA-INDONESIA: DUALISME IDENTITAS ETNIS PADA REMAJA TIONGHOA DI YOGYAKARTA

AZKA NAFIRUL HASNA, Wenty Marina Minza, Dr., M.A

2017 | Skripsi | PSIKOLOGI

Identitas etnis merupakan salah satu aspek identitas sosial yang dilihat berdasarkan keanggotaan seseorang pada sebuah kelompok etnis (Trimble & Dickson, 2005). Menurut Leong (2007), perasaan keetnisan seseorang dapat menjadi buffer dari ancaman terhadap harga diri yang muncul melalui inferioritas sosial. Oleh karena itu, identitas etnis memiliki peran yang esensial bagi kalangan etnis minoritas yang rentan mengalami diskriminasi dan menerima stereotip negatif. Di Indonesia, salah satu kelompok etnis minoritas dengan sejarah diskriminasi yang panjang adalah etnis Tionghoa. Puncak dari perlakuan diskriminatif terjadi pada masa pemerintahan Orde Baru, ketika kelompok etnis ini dipaksa tunduk pada kebijakan asimilasi dan pembauran yang menyebabkan lunturnya karakteristik budaya. Hal tersebut akhirnya memicu terjadinya kebingungan identitas pada generasi muda Tionghoa. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana remaja etnis Tionghoa mengidentifikasikan identitas etnisnya terkait posisinya di tengah masyarakat Indonesia. Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologi. Proses pengambilan data dilakukan melalui metode wawancara tidak terstruktur. Terdapat tiga partisipan yang terlibat dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga partisipan mengalami dualisme identitas dalam mengidentifikasikan identitas etnisnya. Partisipan masih mengidentifikasikan diri sebagai etnis Tionghoa, tetapi menambahkan label lain dalam identitas etnisnya. Label tambahan dikonstruksikan melalui aspek domisili dan asal daerah, sementara identifikasi sebagai etnis Tionghoa dikonstruksikan melalui aspek karakter fisik, penilaian sosial, dan lingkungan sosial keluarga. Lingkungan sosial keluarga memiliki peran yang signifikan dalam menanamkan sense of belonging terhadap kelompok dan membentuk jalinan relasi dengan kelompok outgroup. Proses dinamika identifikasi identitas etnis ketiga partisipan akan dijelaskan lebih lanjut dalam penelitian ini.

Ethnic identity is part of social identity which is viewed by an affiliation of ethnic group membership (Trimble & Dickson, 2005). According to Leong (2007), the sense of ethnic identity can act as buffer for the threat of one's self esteem. Ethnic identity has an essential role for ethnic minority members who tend to receive negative stereotypes and discrimination from the ethnic majority. In Indonesia, Chinese-Indonesian ethnic group has a long history of discrimination. During Soeharto's regime, this ethnic minority had been oppressed with several regulations aimed to assimilate them into society. However, this forced assimilation program resulted on the loss of cultural heritage, which later on led to ethnic identity confusion in the later generation. This study aims to understand how the late adolescents of Chinese-Indonesian identify their ethnic identity. This study uses the qualitative phenomenological approach. The data were collected from three participants, using the unstructured in-depth interview method. The result shows that all participants resolved their ethnic identity conflict by identifying themselves in dual-identity mode. Although they still identify themselves as Chinese, they add another label on their ethnic identity. The additive label is constructed based on place of living and the place of origin. While their Chinese identity is constructed based on physical characteristic, social judgement, and familial environment. The process of ethnic identity identification was affected by both familial environment and non-familial environment. However, familial environment is much more significant in a way it satisfy the need of ethnic group's sense of belonging. The familial environment also shapes the pattern of outgroup relationship, which also plays a role in the process of ethnic identity identification. The dynamic of ethnic identity identification will be explained further in this study.

Kata Kunci : Kata kunci : identitas etnis, identifikasi identitas, dualisme identitas, relasi kelompok, etnis Tionghoa