Analisis Struktural Serat Prabu Gendrayana Koleksi Perpustakaan Reksa Pustaka Pura Mangkunegaran Nomer D 46 A dan D 46 B
DHANANJAYA SAJJANA A, Drs. Akhmad Nugroho, S.U.
2017 | Skripsi | S1 SASTRA NUSANTARANaskah Serat Prabu Gendrayana merupakan naskah koleksi Perpustakaan Reksa Pustaka, Pura Mangkunegaran, Surakarta dan terdiri dari dua naskah, yaitu naskah Serat Prabu Gendrayana I D. 46 A (577 halaman) dan Serat Prabu Gendrayana II D. 46 B (1272 halaman). Naskah Serat Prabu Gendrayana I D. 46 A sudah ditransliterasi oleh K.R.T. Soemarso Pontjosoetjitro (2007), sedangkan naskah Serat Prabu Gendrayana II D. 46 B ditransliterasi oleh Soepardi Hadisuparto (2007). Dalam penelitian ini bahan yang digunakan berdasarkan Serat Prabu Gendrayana I dan Serat Prabu Gendrayana II hasil transliterasian yang dilakukan oleh K.R.T. Soemarso Pontjosoetjitro dan Soepardi Hadisuparto di atas. Serat Prabu Gendrayana menceritakan tiga tokoh yang sangat penting, yakni Prabu Gendrayana, Arya Prabu Bambang Sudarsana, maupun Narayana (Jayabaya semasa muda). Dalam penelitian ini titik berat pembahasan ditekankan pada tokoh Narayana yang dalam naratifnya ditempatkan dan didudukkan sebagai avatara (penjelmaan) Dewa Wisnu yang memiliki tugas kewajiban untuk melindungi bumi (dunia). Dalam penelitian Serat Prabu Gendrayana ini digunakan analisis struktural terhadap fakta-fakta cerita dan sarana cerita, yang meliputi: judul, tema, penokohan dan perwatakan, hubungan antar tokoh, plot, lokasi kejadian (setting), titik pandang (point of view) dan motif-motifnya. Metode penelitian ini menggunakan metode kepustakaan untuk mencari dan menentukan bahan-bahan penelitian. Beberapa katalog susunan Nancy K. Florida (1981), T. Behrend (1989) maupun Nikolaus Girarded (1983) digunakan sebagai panduan untuk mencari bahan utama penelitian maupun teks-teks (serat-serat) pendukung bahan utama penelitian. Setelah bahan utama penelitian (Serat Prabu Gendrayana) didapatkan kemudian dilakukan analisis struktural atas fakta-fakta cerita dan sarana ceritanya.
The manuscript of Serat Prabu Gendrayana belongs to the collection of Perpustakaan Reksa Pustaka, Pura Mangkunegaran, Surakarta. It consists of two manuscripts; the manuscript of Serat Prabu Gendrayana I D. 46 A (577 pages) and Serat Prabu Gendrayana II D. 46 B (1272 pages). The manuscript of Serat Prabu Gendrayana I D. 46 A has been transliterated by K.R.T. Soemarso Pontjosoetjitro (2007), while Soepardi Hadisuparto (2007) has transliterated the manuscript of Serat Prabu Gendrayana II D. 46 B. This study uses the material based on that transliterated result of Serat Prabu Gendrayana I and Serat Prabu Gendrayana II. Serat Prabu Gendrayana tells a story about three very important figures; namely Prabu Gendrayana, Arya Prabu Bambang Sudarsana, and Narayana (Jayabaya in his youth). However, this research emphasizes on the discussion of the character Narayana. In the narrative, he is placed as avatara (incarnation) of Lord Vishnu, whose responsibility is to protect the earth (the universe). In this research of Serat Prabu Gendrayana using structural analysis. The factor that are going to be analyzed this research here is the facts and the means story, which includs: title, theme, character and characterization, the relationship between the characters, plot, scene (setting), point of view, and motives. This research is using library method to locate and determine the research materials. Some catalogs arranged by Nancy K. Florida (1981), T.E. Behrend (1989) and Nikolaus Girarded (1983) are used as a guide to find the primary data and secondary data that are needed to support this research. After research obtain the main ingredient (Serat Prabu Gendrayana) then do structural analysis on the the facts and the means story.
Kata Kunci : Narayana, Serat Prabu Gendrayana, Analisis Struktural/Narayana, Serat Prabu Gendrayana, Structural Analysis.