Peran Rainforest Alliance dalam Mengubah Tata Kelola Perkebunan Kopi Guatemala
ADITYA AGUNG KURNIAWAN, Dra. Siti Daulah Khoiriati, M.A.
2017 | Skripsi | S1 ILMU HUBUNGAN INTERNASIONALTulisan ini menjelaskan bagaimana Rainforest Alliance sebagai aktor transnasional mampu mempengaruhi masyarakat serta pemerintah Guatemala dalam isu lingkungan. Kegiatan Rainforest Alliance berawal dari kerjasama dalam program pemerintah Guatemala dan UNESCO yang bertajuk Maya Biosphere Reserve, dengan tujuan untuk melindungi dataran tinggi Peten di Guatemala. Dari kerjasama ini, Rainforest Alliance mengembangkan perannya di Guatemala dalam kegiatan perkebunan. Dari berbagai jenis perkebunan yang ada, peran Rainforest Alliance dalam perkebunan kopi Guatemala merupakan fokus dalam tulisan ini. Pasca dibubarkannya International Coffee Agreement pada tahun 1989, komoditas kopi mengalami penurunan harga yang sangat tajam akibat tidak adanya batasan dari kuota ekspor yang sebelumnya diatur dalam International Coffee Agreement. Di Guatemala, keadaan ini menyebabkan perubahan sistem perkebunan kopi di Guatemala yang disebabkan oleh perubahan kebijakan pemerintah Guatemala. Sayangnya, kebijakan ini tidak seimbang dengan dampak lingkungan dan sosial-ekonomi yang terjadi di Guatemala. Dalam hal ini, Rainforest Alliance membantu mengatasi permasalahan ekonomi, sosial dan lingkungan yang terjadi di wilayah perkebunan kopi melalui kegiatan sertifikasi. Rainforest Alliance juga mempengaruhi kebijakankebijakan pemerintah Guatemala di luar wilayah perkebunan kopi melalui kerjasama dengan pemerintah Guatemala dan organisasi-organisasi lingkungan bertaraf internasional maupun lokal lainnya.
This writing explains how Rainforest Alliance as transnational actor are able to influenced Guatemalan government and society in environmental issues. Rainforest Alliance’s activity in Guatemala started in a collaboration program between Guatemalan government and UNESCO which called Maya Biosphere Reserve, with the purpose of protecting the highland of Peten in Guatemala. From this collaboration, Rainforest Alliance are able to expand their role into farming in Guatemala. From many kinds of farming in Guatemala, coffee farming is the focus of this writing. After International Coffee Agreement was dissolved in 1989, the price of coffee commodity plummeted because of the absence of export quota that was regulated before in the Agreement. In Guatemala, this circumstances caused changes in Guatemala coffee farming system because of alterations happened in Guatemala regulations. Unfortunately, the regulations are causing imbalances in enviromental and socioeconomic aspects of Guatemala. In this case, Rainforest Alliance aided Guatemalans in resolving socioeconomic and environmental problems which occured in coffee farms through certification. Rainforest Alliance also influenced the government’s policy outside coffee farms issues through cooperation with the government and other international and local environmental NGO.
Kata Kunci : Rainforest Alliance, Guatemala, certification, coffee, farm, transnational