Bupatine Preman YO RAPOPO (Bisnis dan Politik sebagai Ekstensi Relasi Patron-Klien di Wonogiri)
SUKMA JATI SETYA W., R.b. Abdul Gaffar Karim, S.I.P., M.A.
2017 | Skripsi | S1 ILMU PEMERINTAHAN (POLITIK DAN PEMERINTAHAN)Hubungan patron-klien merupakan salah satu interaksi sosio-ekonomi antara satu pihak dengan pihak lain yang sering terjadi di Indonesia. Banyaknya masyarakat kelas sosio-ekonomi rendah sebagai klien yang bergantung kepada kelas sosio-ekonomi tinggi sebagai patron menyebabkan hubungan patron-klien mudah ditemui dan keberadaannya langgeng di Indonesia. Tidak jarang hubungan ini berlanjut hingga ke dalam kehidupan politik masing-masing patron dan klien. Di Indonesia kasus hubungan patron-klien yang seperti ini mudah dijumpai pada dinamika politik lokal pasca reformasi. Penelitian ini akan melihat fenomena hubungan patron-klien dalam dinamika politik lokal di Indonesia melalui interaksi yang terjadi diantara Mas Jekek dengan anggota kelompok parkir Jekek Family serta keberhasilannya menjadi Bupati di Kabupaten Wonogiri. Peneliti mengkerangkai penelitian ini dengan menggunakan konsep yang dikemukakan oleh James C. Scott mengenai hubungan patron-klien. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus sebagai metode penelitiannya. Interaksi antara patron dengan klien dalam penelitian ini menunjukkan bahwa kemunculan hubungan patron-klien di dalam dinamika politik lokal di Indonesia tidak hanya didasari oleh ketergantungan klien terhadap patron saja. Dalam kasus hubungan patron-klien kali ini, peneliti menemukan bahwa kemunculan fenomena hubungan patron-klien bisa terjadi karena keberadaan sebuah enabling factor. Satu enabling factor tersebut adalah sistem atau kebijakan yang diputuskan oleh pemerintah daerah mengenai pengelolaan parkir. Kebijakan pemerintah daerah mengenai pengelolaan parkir merupakan sebuah tangga yang dapat digunakan oleh siapa saja yang mampu menaikinya untuk memperoleh posisi lebih tinggi. Pihak yang dapat menempati posisi lebih tinggi dalam kebijakan pemerintah daerah mengenai pengelolaan parkir inilah yang menjadi patron baru. Ketika patron sudah mendapatkan tempat di dalam kebijakan tersebut maka patron akan berusaha mengamankan kepentingan bisnisnya. Karena hubungan patron-klien yang semakin besar dan meluas membutuhkan lebih banyak sumber daya sehingga patron akan memperluas kegiatan ekonominya. Hingga pada akhirnya saat upaya tersebut masih belum cukup maka patron akan menggunakan tangga yang sama untuk masuk ke dalam struktur bahkan menduduki puncak struktur pemerintahan. Tangga tersebut kemudian dirobohkan dengan cara membuat kebijakan baru untuk menyingkirkan pesaingnya yang mungkin saja menggunakan tangga yang sama.
The patron-client relationship is one of the socio-economic interactions between one party and another party that often occurs in Indonesia. The number of people of low socio-economic class as clients who rely on high socio-economic class as patron leads patron-client relationships easily found and lasting existence in Indonesia. The relationship frequently continues until get into the political life of each patron and client. In Indonesia, a patron-client relationship case is easily found for instance, on the local political dynamics of post-reform era. This study will look at the phenomenon of patron-client relationships in the dynamics of local politics in Indonesia through the interactions that occur between Mas Jekek and the parking members of Jekek Family as well as the success of becoming regent in Wonogiri. The researcher designs this study using a concept by James C. Scott on patron-client relationship. This study is a qualitative study using a case study approach as a method of research. The interaction between the patron with clients in this study shows that the emergence of patron-client relationships in the local political dynamics in Indonesia is not only based on the client's dependence on patrons. In this case, the researcher finds that the emergence of the phenomenon of patron-client relationship could occur because of the existence of the enabling factor. The enabling factor is a system or policy decided by local governments concerning the management of parking. The policy towards the management of parking is a ladder that can be used by anyone to reach a higher position. The party that can occupy a higher position in government policy about parking management is called as a new patron. When a patron has already got a place in the policy, the patron will be trying to secure the business interests. Since the patron-client relationship growing and expanding needs more resources so that patrons will expand their economic activities. At last, when these efforts are still not enough, then patrons will use the same ladder to get into the structure even occupy the top of governmental structure. The ladders are then broken down by creating a new policy to get rid of competitors who may use the same ladder.
Kata Kunci : Hubungan patron-klien, Mas Jekek, Jekek Family, Parkir.