Pemodelan Dinamika Garis Pantai Berdasarkan Karakteristik Sedimen Pantai Maron dan Pantai Tirang, Kota Semarang, Jawa Tengah

KHAIRINA SEPTIANTI, Prof. Dr. Sunarto, M. S.

2017 | Skripsi | S1 GEOGRAFI DAN ILMU LINGKUNGAN

Pantai Maron dan Pantai Tirang terletak di bagian barat Kota Semarang. Kedua pantai terletak dalam satu kelurusan yang dibatasi oleh Sungai Silandak. Sedimen pasiran dominan menyusun permukaan kedua pantai dengan komposisi 78,8% pasir; 20,5% kerikil; dan 0,7% lumpur. Analisis sedimen menggunakan perangkat lunak GRADISTAT menunjukkan bahwa sedimen cenderung seragam kearah pasir (sortasi 2,035); sedimen cenderung berbutir kasar (kemencengan -0,527); tidak ada ekstremitas antara butir terkecil dan terbesar (kurtosis 0,939). Perangkat lunak MIKE ZERO dan LITPACK digunakan dalam pemodelan ini untuk menentukan nilai dan arah laju angkut sedimen, serta jarak perubahan garis pantai. Nilai laju angkut sedimen bersih terkecil dan terbesar adalah 23.723.712 m3/det (2018) dan 137.281.824 m3/det (2016); dengan arah dari barat menuju timur. Hasil model proyeksi selama lima tahun menunjukkan bahwa akan terjadi sedimentasi atau penambahan sedimen pantai sejauh 265 hingga 563 meter. Penelitian ini memiliki keterbatasan pada data tingkat harian dan rekaman faktor gelombang dari arah timur. Akurasi pemodelan yang rendah ditunjukkan dengan selisih sejauh 86,36 meter antara garis pantai sebenarnya dan garis pantai pemodelan tahun 2016.

Maron Beach and Tirang Beach are located in the west side of Semarang City. Both of the beaches are formed in the same angle of shoreline, separated by Silandak River. Sediment in the form of sand dominate the composition of beach surface sediment (78.8%); followed by gravel (20.5%); and mud (0.7%). Sediment analysis using GRADISTAT software shows that the sediment tend to be dominated by sand (sorting 2.035); the sediment tend to have coarse size diameter (skewness 0.527); the sediment have no extremity between smallest and biggest size (kurtosis 0.939). MIKE ZERO and LITPACK software were used in this modelling to form the value and direction of sediment transport rate, so does shoreline changes. The smallest and biggest amount of nett sediment transport rate are 23,723,712 m3/s (2018) and 137,281,824 m3/s (2016); with the direction from west to east. The projection model for five years shows that beach sedimentation or excess of sediment will occur that adds lengths of the original shoreline to seawards for 265 to 563 meters long. This research has limitation on daily record datas and wave factors records from east direction. Low accuration in the model showed by the 86.36 meters length gap between actual shoreline and modelled shoreline in 2016.

Kata Kunci : pantai, sedimen, laju angkut sedimen, garis pantai, pemodelan / beach, sediment, sediment transport rate, shoreline, modelling