PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN PARIWISATA MELALUI KELOMPOK SADAR WISATA KREBET BINANGUN DI DESA WISATA KREBET, KABUPATEN BANTUL
RETNO PRATIWI, Dr. Muhamad Yusuf, M.A.
2017 | Skripsi | S1 PARIWISATAINTISARI Desa Wisata Krebet menjadi salah satu desa wisata dengan status maju di Kabupaten Bantul (Keputusan Bupati Bantul nomor 240 tahun 2016). Sejak diresmikan menjadi desa wisata pada 10 Oktober 2000 terlihat kunjungan wisatawan yang terus meningkat. Menurut data yang tercatat oleh pengelola wisata terdapat rata-rata kunjungan wisatawan sebanyak 240 orang setiap bulan untuk menikmati kerajinan batik kayu, alam dan budaya. Pencapaian tersebut tak lepas dari peran masyarakat setempat dalam berpartisipasi mengembangkan pariwisata di Desa Wisata Krebet. Berdasarkan fakta tersebut, penelitian ini ditujukan untuk mengetahui bentuk-bentuk partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan, pelaksanaan kegiatan, pemanfaatan hasil serta pemantaun dan evaluasi dari kegiatan-kegiatan yang telah atau yang akan dijalankan. Tujuan selanjutnya adalah mengetahui kendala yang dihadapi masyarakat dalam melaksanakan partisipasi untuk pengembangan pariwisata dan upaya yang telah dilaksanakan dalam mengatasi kendala tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Berdasarkan sifat datanya, penelitian ini menggunakan data kualitatif karena data yang diperoleh tidak bernilai numerik atau nilainya bukan angka. Data primer didapat dengan wawancara mendalam kepada anggota Kelompok Sadar Wisata Krebet Binangun serta anggota kelompok masyarakat lainnya. Sedangkan data sekundernya didapatkan melalui studi kepustakaan pada laporan-laporan penelitian yang serupa. Data yang telah didapatkan kemudian diolah dan dianalisis menggunakan teori system dan mekanisme partisipasi dalam empat tahapan (Cohen dan Uphoff: 1980). Hasil dari penelitian menunjukan bahwa bentuk-bentuk partisipasi masyarakat yang dilakukan telah berjalan dengan cukup baik, karena masyarakat sudah ikut andil dalam pembuatan keputusan, pelaksanaan kegiatan, pemanfaatan hasil serta evaluasi. Dalam pelaksanaan partisipasi di desa wisata ini masih terdapat kendala yang dihadapi, seperti kesulitan dalam memutuskan program yang sesuai, regenerasi yang masih lamban berjalan dan teknologi yang belum termanfaatkan secara maksimal.
ABSTRACT Krebet Tourism Village is one of tourism villages with advanced status (Bantul Regent Decision number 240, 2016). The tourist arrival started to increase when the village had been officially operated in 2000. The average of visitors is about 240 tourists each month, withwooden batik crafts, nature and cultureas the tourism attractions. That achievement is inseparable from the role of local communities in participating for tourism development in the Krebet Tourism Village. Based on these facts, this study aimed to determine the forms of society in participating for decision-making, implementation, benefits and evaluation of activities that have been or will be implemented. The next goal is to determine the society obstacles in implementing the participating activities for tourism development in Krebet Tourism Village, through a community named Kelompok Sadar Wisata Krebet Binangun. The method that is used in this research is descriptive qualitative. Based on the characteristics of the data, this study used qualitative data because the data obtained is not worth numeric or the value is not a number. The primary data sourced from depth interview with member of Community for Tourism Awareness Krebet Binangun and other community�s member. The secondary data obtained through literature study on the previous reports that have a similarity with this research. The data that has been obtained then analyzed using theory of system and mechanism participation in four stages (Cohen dan Uphoff: 1980). The result shows that forms of community participation have been running quite well, because people have been (1) taking part in decision-making, (2) implementing activities, (3) enjoying the benefits and (4) doing some evaluations. In the implementation case, there are still many obstacles such as: people are difficult to make a wise decision, the regeneration programruns slowly and people have not fully using available technology. Therefore, it is suggested for Kelompok Sadar Wisata Krebet Binangun and local people to cooperate with third party that is a tourism expert. Thus, the tourism quality and tourist quantity in Krebet Tourism Village may be improved.
Kata Kunci : desa wisata, partisipasi masyarakat, kendala / tourism village, community participation, obstacles