Whole Farm Budgeting Usaha Tani Kambing Perah Terintegrasi dengan Salak Pondoh di Kecamatan Turi Kabupaten Sleman Yogyakarta
MUHAMMAD HAFIZ, Dr. Ir. Rini Widiati, MS.; Ir. Yustina Yuni Suranindyah, MS., Ph.D.
2017 | Skripsi | S1 ILMU DAN INDUSTRI PETERNAKANWhole Farm Budgeting merupakan sebuah analisis untuk mendukung perencanaan usaha tani secara keseluruhan agar usaha lebih menguntungkan. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan seberapa besar keuntungan yang diperoleh dari usaha peternakan kambing perah yang terintegrasi dengan salak pondoh (Salacca zalacca), yakni di Kelompok Ternak Sukorejo 1, Turi, Sleman, dibandingkan dengan kelompok kontrol usaha peternakan kambing perah yang terintegrasi dengan tanaman sengon (Albizia chinensis), yakni di Kelompok Ternak Ngudi Makmur, Kaliurang, Sleman. Penelitian dilakukan dengan metode survei melalui wawancara menggunakan bantuan kuesioner kepada seluruh peternak kambing PE yang memiliki induk produktif di kedua kelompok ternak terpilih. Data yang diperoleh kemudian di analisis menggunakan tabel whole farm budget pada setiap peternak dan kemudian dibandingkan dengan menggunakan analisis statistik t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan peternak kambing perah yang terintegrasi dengan salak pondoh (Salacca zalacca) di Kelompok Ternak Sukorejo 1 yakni sebesar Rp 7.492.166,24/tahun, sedangkan rata-rata pendapatan peternak di Kelompok Ternak Ngudi Makmur yang terintegrasi dengan tanaman sengon (Albizia chinensis) yakni sebesar Rp 6.085.981,50/tahun. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa pendapatan di kedua kelompok tersebut tidak berbeda secara signifikan.
Whole Farm Budgeting is an analysis of the overall planning for the business of farming more profitable. This study was conducted to compare how much the benefits of dairy goats farm integrated with salak pondoh (Salacca zalacca) plants, at Sukorejo 1 Group, Turi, Sleman, compared with the control dairy goats farm integrated with sengon (Albizia chinensis), which is Ngudi Makmur Group, Kaliurang, Sleman. The research was conducted by survey through interviews using questionnaire assistance to all farmers who have productive dairy goats in both groups selected. The data from each farmers then being analyzed using the whole farm budget table and then compared using t-test statistic analysis. The results showed that the average income of dairy goat farm integrated with salak pondoh in Sukorejo 1 Group, amounting to IDR 7,492,166.24 / year, while the average income of farmers in Ngudi Makmur group integrated with sengon which is equal IDR 6,085,981.50 / year. Statistical analysis showed that the difference of income in the two groups was not significant.
Kata Kunci : Kambing PE, integrasi, salak pondoh, whole farm budgeting