PENGARUH INTERVENSI PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI TERHADAP ANGKA PLEBITIS DI RUMAH SAKIT KHUSUS BEDAH ISLAM CAWAS
HERY TRISUSANTO, Dr. Erna Kristin, M.Si., Apt; Dr. dr. Andreasta Meliala, M.Kes., MAS
2017 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan MasyarakatLatar Belakang dan Tujuan: Plebitis merupakan infeksi nosokomial yang disebabkan oleh pemasangan infus atau terapi intravena. Angka plebitis dapat terjadi dari 20 hingga 70%. Pada kasus pneumonia akut terdapat 39% insiden plebitis dengan pasien yang mendapat antibiotik. Insiden plebitis dapat meningkat sesuai dengan lamanya pemasangan infus, komposisi cairan atau obat, ukuran dan tempat kanula yang dimasukkan, serta pemasangan kateter intravena yang tidak sesuai dan masuknya mikroorganisme saat penusukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intervensi PPI terhadap menurunnya angka plebitis di RSKBI Cawas. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah dimana penelitian tersebut akan dilakukan. Lokasi penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Khusus Bedah Islam Cawas Klaten. Definisi operasional adalah suatu definisi mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel tersebut yang dapat diamati. Hasil: Dari data jumlah pasien rawat inap Rumah Sakit Khusus Bedah Islam Cawas pada tahun 2015, pasien yang diinfus dari bulan Juli sampai dengan bulan Desember berjumlah 2736 orang dan jumlah pasien yang menderita Plebitis 68 orang atau 4,97%. Sedangkan dari data jumlah pasien rawat inap Rumah Sakit Khusus Bedah Islam Cawas pada tahun 2016 jumlah pasien yang diinfus dari bulan Januari sampai dengan bulan September berjumlah 3051 orang dan jumlah pasien yang menderita Plebitis 77 orang atau 2,52%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa sesudah intervensi PPI, angka kejadian Plebitis lebih rendah dibanding sebelum intervensi PPI. Kesimpulan: Hasil penelitian dan pembahasan di bab sebelumnya yang berisi tentang Pengaruh Intervensi Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Terhadap Menurunnya Angka Plebitis di Rumah Sakit Khusus Bedah Islam Cawas dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Plebitis dari bulan Juli 2015 sampai bulan Desember 2016 terlihat menurun, rata-rata jumlah plebitis sesudah intervensi PPI lebih rendah dibanding sebelum intervensi PPI. Hal ini dapat dilihat dari statistik deskriptif yang menunjukkan rata-rata angka plebitis sebelum intervensi sebesar 4,97%, sedangkan setelah intervensi menurun menjadi sebesar 2,52%, berarti penanganan dalam melaksanakan Standar Prosedur Operasional Pemasangan infus sudah mematuhi prosedur
Background: Phlebitis is a nosocomial infection caused by infusion or intravenous therapy3. Phlebitis numbers may occur from 20% to 70%. In the case of acute pneumonia there are 39% incidence of phlebitis in patients receiving antibiotics4. The incidence of phlebitis can be increased according to the duration of infusion, the composition of the fluids or medication, size and cannula insertion site, as well as intravenous catheters that do not match and the entry of microorganisms when insertion3. Objective: This study aims to determine the effect of PPI intervention against phlebitis in RSKBI Cawas. Method: This study is a quation-experimental research design with pre-test post-test group design. The research location is a place or a region where the research will be conducted. The operational definition is a definition of the variables that are formulated based on the characteristics of these variables can be observed9. Results: From inpatients data of Islam Cawas Special Surgery Hospital in 2015, 2736 patients were infused from July to December and the number of phlebitis was 68 patients. While inpatients data of Islam Cawas Special Surgery Hospital in 2016, 3051 patients were infused from January to September and the number of phlebitis was 77 patients. Conclusions: Descriptive statistics shows the average number for phlebitis before intervention was 4,97%, while the average number of phlebitis after intervention was decreased to 2.52%. It means that the handling implement Standard Operating Procedures Installation of infusion had complied with procedures.
Kata Kunci : Plebitis, nosokomial, terapi intravena