Laporkan Masalah

KRITIK TERHADAP KONSEP SUBSTANSI ARISTOTELES BERDASARKAN PEMIKIRAN KRITIS NAGARJUNA: SUMBANGAN BAGI PEMBEBASAN MANUSIA DARI PENDERITAAN

HASTHO BRAMANTYO, Prof. Dr. Joko Siswanto; Dr. Ali Mudhofir

2017 | Disertasi | S3 Ilmu Filsafat

Disertasi ini berjudul Kritik Terhadap Konsep Substansi Aristoteles berdasarkan pikiran Nagarjuna Sumbangannya terhadap pembebabasan manusia dari penderitaan. Latar belakang penelitian ini adalah adanya konsep substansi yang pejal dan beku dalm ontologi sehingga membawa pada konsekuensi yang tidak selaras dengan realitas serta membuat ontologi terpisah dari realitas konkret kehidupan. Tujuan penelitian disertasi ini adalah melakukan analisis kritis atas konsep substansi Aristoteles dan kritik Nagarjuna terhadap konsep tersebut sehingga dapat diterapkan kepada pemikiran kritis di bidang ontologi serta subangannya terhadap pembebasan manusia dari penderitaan.Permasalahan dalam penelitian ini adalah tentang tidak memadahinya konsep substansi dalam menjelasakan realitas, oleh karena itu perlu dicari sebuah pandangan baru yang lebih selaras dengan realitas. Objek material penelitian ini adalah konsep substansi Aristoteles dan kritik Nagarjuna, objek formalnya adalah ontologi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode hermeneutika dan heuristika. Metode hermeneutika digunakan untuk melakukan interpretasi terhadap pandangan dasar ontologi substansi Aristoteles maupun padangan kritis Nagarjuna . Heuristika dipakai untuk menemukan pemahaman baru dalam bidang ontologi yang dikontribusikan untuk membebaskan manusia dari penderitaan. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama Konsep substansi merupakan pencarian penting dalam bidang ontologi. Aristoteles merupakan filsuf yang secara gamblang memikirkan tentang konsep substansi ini yang dalam Bahasa aslinya adalah ousia, dan memformulasikan pengertian susbtansi yang merupakan primary concept, yang bersifat mandiri, terlepas dari dan justru melandasi keberadaan yang lain. Kedua,Nagarjuna mengkritisi konsep substansi seperti yang diungkapkan oleh Aristoteles sebagai tidak selaras dengan kenyataan yang ada, yaitu secara inheren konsep tersebut akan runtuh jika diperiksa secara kritis, dan secara nyata bertentangan dengan realitas yang bersifat dinamis dan relatifrelasional.Ketiga, Kritik Nagarjuna terhadap konsep substansi ini membawa pada pemikiran yang non-substansial, kritis, relasional, metapraxis dan terapeutis, yang terangkum dalam konsep sunyata sehingga dapat digunakan untuk membebaskan manusia dari penderitaan.

This dissertation entitled Critics on Aristotles concept of substance using Nagarjuna's thought and its contribution to eradicating of human suffering. The background of this research is the concept of substance which is frozen and incompatible with the dynamic nature of reality. The aims of this research is to make a critical analysis on Aristotels concept of substance, Nagarjuna's criticism of that concept and the contribution it makes to the eradication of human suffering.The problem on this research is about the incompatibility of the concept of substance in explaining reality, therefore we should find a new concept that is more in inline with reality. The material object of this research is Aristotle's concept of substance and Nagarjuna criticism on it, while the formal object is ontology. The method used in this research is hermeneutic and heuristic. The hermeneutic method is used to interpret Aristotle'ss concept of substance, or to call its original name, ousia, and Nagarjuna's criticism on the concept of substance. Heuristic method is used to find a new understanding on the subject and its contribution to the emancipation of human from their suffering. The result to be gained from this research is as follows. First,The search for the concept of substance is the primary concern of philosopher especially in ontology. Aritotle is the foremost philosopher to study and gave the utmost concern on the subject of substance which in the original term he called it ousia, and formulated the definition of substance as a primary concept, as thing in itself, self-sufficient, separated form and in fact is the foundation of all existences.Second, Nagarjuna criticize this concept of substance as not compatible with reality, i.e. this concept will crumbled down if we examined it critically, and it is not in harmony with the reality of dynamic, relative-relational nature of our experience.Third, Nagarjuna's critical analysis of the concept of substance leads us to the non-substansial, relational, metapraxical and therapeutical mode of though embedded in the concept of sunyata which can be used to liberate men from their suffering.

Kata Kunci : Ousia, substance ontology, sunyata/metapraxis,