SISTEM KEKERABATAN MASYARAKAT MINANGKABAU DALAM KATO PUSAKO DITINJAU DARI SEMIOTIKA CHARLES SANDERS PEIRCE
FIRDAUS, Dr. Rizal Mustansyir M. Hum
2017 | Skripsi | S1 ILMU FILSAFATPenelitian ini berjudul, Sistem Kekerabatan Masyarakat Minangkabau Dalam Kato Pusako Ditinjau Dari Semiotika Charles Sanders Pierce. Sistem kekerabatan matrilineal Minangkabau yang di dasarkan pada garis keturunan Ibu menjadi salah satu keunikan budaya Minangkabau yang telah berjalan secara turuntemurun. Sistem kekerabatan matrilineal dewasa ini menghadapi tantangan kehidupan moderen yang mengagungkan dominasi patriarki. Sementara, semiotika merupakan ilmu yang melihat tanda dan bagaimana tanda itu berkerja sebagai sumber pembahasannya, semiotika melihat fenomena-fenomena kebudayaan sebagai sebuah tanda. Penelitian ini akan membahas nilai-nilai sistem kekerabatan masyarakat matrilineal Minangkabau, pembahasan mengenai semiotika Charles Sanders Peirce, dan analisis kritis kajian semiotika dalam sistem kekerabatan masyarakat Minangkabau. Penelitian ini merupakan penelitan yang bersifat studi kepustakaan, analisis data menggunakan oleh objek formal terhadap objek material, unsur-unsur metodis yang digunakan adalah interpretasi, induksi dan deduksi, koherensi, intern, holistika, heuristika, dan refleksi pribadi. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini adalah: kaum perempuan/bundo kanduang sebagai simbol sistem matrilineal, tidak berkuasa sepenuhnya di dalam segala aspek kehidupan dalam masyakarat Minangkabau, tetapi kaum laki-laki tetap mempunyai kekuasaan sebagai kepala kaum dan kepala rumah tangga. Dalam hukum kausalitas, Sistem matrilineal Minangkabau menjadikan kaum perempuan sebagai pewaris harta pusaka tinggi seperti rumah gadang, sedangkan kaum lelaki biasanya akan tinggal di surau (mushola) atau merantau untuk mencari penghidupan yang lebih baik, sistem Matrilineal juga membuat anak dalam sebuah keluarga akan mewarisi suku dari ibunya, sistem pewarisan sistem kekerabatan matrilineal yang menjadikan kaum perempuan sebagai ahli waris juga sejalan dengan adat pernikahannya, dimana dalam suatu pernikahan di Minangkabau kaum lelaki biasanya akan tinggal di rumah perempuan. Dalam sistem matrilineal bundo kanduang menjadi simbol suri tauladan dari anak-anak. Rumah gadang sebagai tempat berkembangnya sistem matrilineal memiliki gonjong menyerupai tanduk kerbau yang menjadi ikon dalam budaya Minangkabau. Penjelasan mengenai hubungan mamak dengan kamanakan dalam kato pusako merupakan indeks dalam sistem matrilineal.
This research in the title The Cultural Relationship System of Minangkabau Community in Kato Pusako from Charles Sanders Pierce Semiotics. The matrilineal cultural relationship of Minangkabau is based on maternal line and became one of the uniqueness of the Minangkabau culture that has run for generations. The cultural relationship system today confront the challenges of modern life that glorifies the dominance of patriarchy. Meanwhile, semiotics is a science that saw the sign and how they are working as a source of discussion, semiotics see phenomena of culture as a sign. This research will discuss the values of cultural relationship system of Minangkabau community, the discussion on semiotic theory of Charles Sanders Peirce, and the critical analysis of semiotic studies in the cultural relationship system of Minangkabau community. This study is a research-study of literature, the material object on this research is analysed using the formal object. Methodical basis which used are interpretation, induction and deduction, coherence, internal, holistics, heuristics, and personal reflection. The results obtained in this research are: women/bundo kanduang as a symbol of the matrilineal system, is not fully power in all aspects of life in society Minangkabau, but men still have the power as the coummunity chief and the head of the household. In the law of causality, Minangkabau matrilineal system makes women become heir treasure such as rumah gadang, whereas men will usually stay at the surau (small mosque) or migrate to seek better livelihoods, matrilineal system also makes the child in a family will inherit from his mother's tribe, inheritance system matrilineal cultural relationship that makes women as heir, also in line with the customary marriage, in which the Minangkabau men would normally stay at woman house. In the matrilineal system bundo kanduang become a symbol teacher for the children. Rumah gadang as a place for development the matrilineal system, gonjong resemble buffalo horn became an icon in Minangkabau culture. An explanation of the relationship mamak with kamanakan in kato pusako as an index in the matrilineal system.
Kata Kunci : kato pusako, matrilineal, ikon, indeks, simbol