HUBUNGAN KLINIKOPATOLOGIS PADA KANKER PAYUDARA USIA LANJUT YANG MENDAPAT AROMATASE INHIBITOR PASKA MASTEKTOMI RADIKAL MODIFIKASI TERHADAP KEJADIAN REKURENSI DAN KETAHANAN HIDUP DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA
Tri Wahyudi, dr. Kunta Setiadji, SpB(K)Onk.; dr. Artanto Wahyono, SpB.
2017 | Tesis-Spesialis | S2 Ilmu BedahLatar Belakang: Berdasarkan statistik Merupakan Insidensi urutan pertama di negara barat; 200.000 kasus / tahun; 40.000 kasus kematian / tahun, nomor kedua di Indonesia 11-12 kasus baru / 100.000 penduduk beresiko. Lebih dari 100 tahun lalu, telah ditemukan respon terapi kanker payudara setelah ditemukan Reseptor hormon (ER, PR, HER2/Neu) positif pada sebagian besar kanker payudara. Rekurensi atau kekambuhan kanker didefinisikan sebagai kembalinya kanker setelah pengobatan dan setelah masa waktu selama kanker tidak dapat dideteksi. Faktor yang dapat memprediksi rekurensi lokal dan regional adalah umur, ukuran tumor, grading tumor, invasi ke pembuluh limfe dan darah, subtipe imunohistokimia. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui hubungan antara status klinikopatologi dengan rekurensi dan angka ketahanan hidup kanker payudara yang mendapat terapi aromatase inhibitor di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Subjek Penelitian: Subjek penelitian ini adalah pasien kanker payudara yang menjalani operasi mastektomi radikal modifikasi di RSUP Dr. Sardjito 2010. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian analitik non eksperimental dengan pendekatan kuantitatif, retrospektif cohort. Hubungan antara rekurensi lokoregional dengan karakteristik status klinikopatologis akan di analisis dengan uji Chi-square jika memenuhi syarat, jika tidak akan dipergunakan Fishers Exact test. Untuk analisa ketahanan hidup menggunakan surveillance analysis Kapplan-Meier. Hasil: Insidensi kejadian kanker payudara adalah usia lebih dari 55 tahun. Penderita dangan ke RS dengan ukuran tumor yang sudah besar (lebih dari 5 cm), grade II, paling banyak stadium IIIa, subtipe luminal A. Kejadian rekurensi lokal adalah 16,7% dan rekurensi regional 2,1%. Sedangkan yang tidak mengalami metastasis jauh terjadi pada 79,2% penderita. Usia lebih dari 60 tahun, ukuran tumor lebih dari 5 cm, penderita dengan stadium IIIb, grade histopatologi grade II, jumlah limfonodi axilla 1-3, penderita dengan subtipe imunohistokimia luminal A mempunyai prognosis lebih baik. Dilihat dari angka ketahanan hidup 5 tahun, penderita luminal A adalah 65,840 bulan, luminal B 63,865 bulan, tidak metastasis 65,234 bulan, dan yang metastasis jauh 63,000 bulan. Metastase terbanyak pada metastasis jauh paru dan tulang. Kesimpulan: Ukuran tumor, grading histopatologi, subtipe imunohistokimia dan jumlah limfonodi yang terlibat, tidak bermakna untuk kejadian rekurensi pasca dilakukan tindakan mastektomi. Sedangkan, umur dan stadium tumor secara statistik bermakna untuk kejadian rekurensi lokal penderita kanker payudara pasca dilakukan mastektomi. Secara umum, angka ketahanan hidup penderita kanker payudara di RSUP Dr.Sardjito adalah 65,173 bulan dengan median 65 bulan. Penderita dengan subtipe luminal B, dan penderita yang mengalami metastasis jauh pascamastektomi memiliki angka ketahanan hidup 5 tahun sedikit lebih buruk dibandingkan kelompok subtipe A.
Background: Based on the statistical incidence of first place in the West; 200,000 cases / year; 40,000 deaths / year, the second number in Indonesia 11-12 new cases / 100,000 population at risk. More than 100 years ago, has been found to response to therapy after breast cancer discovered hormone receptors (ER, PR, HER2 / Neu) positive in the majority of breast cancer. Recurrence or cancer recurrence defined as the return of cancer after treatment and after a period of time during cancer can not be detected. Factors that may predict local and regional recurrence were age, tumor size, tumor grading, invasion of lymph and blood vessels, immunohistochemical subtypes. Objective: To determine the relationship between the clinicopathological status with recurrence and survival rates of breast cancer receiving aromatase inhibitor therapy at the Hospital Dr. Sardjito Research Subjects: The subjects were breast cancer patients who underwent modified radical mastectomy at Hospital Dr. Sardjito 2010. Methods: This study is a non-experimental analytic quantitative approach, retrospective cohort. The relationship between recurrence lokoregional with klinikopatologis status characteristics will be analyzed by Chi-square test if eligible, if it is not to be used Fishers Exact test. For survival analysis using surveillance Kapplan-Meier analysis. Results: The incidence of breast cancer are over the age of 55 years. Patients invitation to the hospital with a tumor the size of an already large (more than 5 cm), grade II, most stage IIIa, luminal subtype A. incidence of local recurrence was 16.7% and 2.1% regional recurrence. While that did not have distant metastases occurred in 79.2% of patients. More than 60 years of age, tumor size greater than 5 cm, patients with stage IIIb, histopathology grade grade II, the number of axillary lymph node 1-3, patients with luminal A subtype immunohistochemistry have a better prognosis. Judging from the 5-year survival rate, patients with luminal A is 65.840 months, luminal B 63.865 months, no metastasis 65.234 a month, and the 63,000 a month distant metastases. Most distant metastases in the lung and bone metastasis. Conclusion: tumor size, grading histopathology, immunohistochemistry subtype and the number of lymph nodes involved, it is not meaningful to the incidence of recurrence after mastectomy action. Meanwhile, age and tumor stage were statistically significant for the incidence of local recurrence of breast cancer patients after mastectomy performed. In general, survival of breast cancer patients at Dr DR.Sardjito is 65.173 months with a median of 65 months. Patients with luminal B subtype, and patients who have distant metastases pascamastektomi have a 5-year survival rate of slightly more poorly than subtype A.
Kata Kunci : Kanker payudara, status klinikopatologis, rekurensi lokal dan regional, angka ketahanan hidup 5 tahun, subtipe imunohistokimia, metastasis jauh, aromatase inhibitor, Breast cancer, klinikopatologis status, local and regional recurrence, survival 5 years,