KETAHANAN HIDUP 2 TAHUN PASIEN TUBERKULOSIS RESISTEN OBAT DI RS. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2010-2014
ARTIKA FRISTI FIRNAWATI, dr. Riris Andono Ahmad, MPH, Ph.D.; dr. Heni Retnowulan, SpPD, M.Kes.
2017 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan MasyarakatLatar Belakang : Tuberkulosis (TB) resisten obat merupakan salah satu penyebab tingginya beban TB di Indonesia. Kematian pasien pada masa pengobatan merupakan indikator belum tercapainya tujuan pengobatan sehingga diperlukan pemantauan untuk meningkatkan ketahanan hidup pasien pada masa pengobatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui angka ketahanan hidup 2 tahun dan faktor prediktor kematian pasien pada masa pengobatan di RS. Moewardi Surakarta. Metode : Penelitian kohort retrospektif pada 250 pasien TB resisten obat yang mendapatkan pengobatan di poli TB MDR RS. Moewardi Surakarta periode Januari 2011- September 2014. Analisis data menggunakan metode kapplan meier dan faktor yang mempengaruhi ketahanan hidup 2 tahun dengan cox regression. Hasil : Ketahanan hidup 2 tahun pasien TB resisten obat adalah 74,82%. Perbandingan probabilitas ketahanan hidup antar kelompok yang menunjukkan perbedaan signifikan dalam mempengaruhi ketahanan hidup 2 tahun adalah umur, tipe pasien, status HIV, efek samping obat dan konversi biakan. Pada analisis multivariat, faktor prediktor yang mempengaruhi ketahanan hidup 2 tahun pasien TB resisten obat di RS. Moewardi Surakarta adalah umur >=40 tahun (HR 3,221; 95% CI 1,037 - 10,001) dan status HIV positif (HR 18,086; 95% CI 1,958 - 167,073). Simpulan : Pertambahan umur dan status HIV positif pada pasien TB resisten obat dapat mempercepat kematian pasien pada mada pengobatan. Meningkatkan manajemen regimen obat pada pasien diharapkan dapat meningkatkan ketahanan hidup 2 tahun pasien sehingga dapat menurunkan angka mortalitas pasien pada masa pengobatan.
Background: Tuberculosis (TB) drug resistance is one of the cause of the high burden of TB in Indonesia. Death of patients during treatment is an indicator that treatment goals not achieved yet so that necessary to do monitoring to improve the survival of patients during treatment. The purpose of this study is to knowtwo years survival rate and predictor factors of mortality in patients during treatment at the Moewardi Hospital Surakarta. Methods: retrospective cohort study of 250 drug resistant TB patients who received treatment in Poli MDR TB of Moewardi Hospital Surakarta period January 2011- September 2014. Data were analyzed using kapplan meier methods and factors that influence to two years security life with a cox regression. Results: two years survival rate of drug resistant TB patients was 74.82%. Comparison of the probability of survival patients between two groups showed significant difference in affecting two years survival are age, type of patient, HIV status, side effects of medications and culture conversion. On multivariate analysis, predictor factors that affect to two years survival of drugresistant TB patients in Moewardi Hospital Surakarta aged >=40 years (HR 3.221; 95% CI 1.037 to 10.001) and HIV positive (HR 18.086; 95% CI 1.958 to 167.073). Conclusion: Increasing age and HIV positive of drugresistant TB patientsmay accelerate the patients death on the treatment period. Improving management of drug regimens in patients expected to increase 2-year survival of patients that could reduce mortality in patients during treatment.
Kata Kunci : Tuberkulosis, Ketahanan Hidup, RS. Moewardi, Surakarta