Volatilitas dan Daya Saing Minyak Kelapa Indonesia

ANISA NURINA AULIA, Dr. Ir. Slamet Hartono, M.Sc; Prof. Dr. Ir. Masyhuri

2017 | Tesis | S2 Ekonomi Pertanian

Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui volatilitas harga ekspor dan harga spot minyak kelapa di Indonesia; 2) mengetahui trend ekspor minyak kelapa (Crude Coconut Oil (kode HS 151311) dan minyak kelapa murni (kode HS 151319) di Negara Indonesia dan negara pesaingnya; 3) Mengetahui posisi daya saing (Crude Coconut Oil (kode HS 151311) dan minyak kelapa murni (kode HS 151319) di Negara Indonesia dan negara pesaingnya; 4) Mengetahui hubungan antara daya saing minyak kelapa dan volatilitas harga ekspor. Data yang digunakan pada volatilitas dengan metode ARCH/GARCH adalah data bulanan tahun 2005-2015 dan yang menjadi obyek penelitian ialah minyak kelapa secara keseluruhan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam menetapkan kebijakan harga dan pengembangan agribisnis kelapa Indonesia. Data mengacu pada harga ekspor CIF (Cost Insurance Freight) yang merupakan harga internasional minyak kelapa, diperoleh dari World Bank dan harga spot minyak kelapa Indonesia yang merupakan harga domestik salah satu daerah di Indonesia, diambil dari BAPPEBTI (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi). Sedangkan analisis daya saing dengan metode Revealed Comparative Advantage (RCA), Indeks Spesialisasi Perdagangan (ISP), dan Acceleration ratio (AR), menggunakan data sekunder rentang waktu tahun 2001 hingga 2014 dengan obyek penelitian Coconut (copra) Oil (Crude) (Kode HS 151311) dan Other Coconut Oil and Its Fractions atau minyak kelapa murni (Kode HS 151319) yang diperoleh dari International Trade Center (ITC). Hasil penelitian menunjukkan 1) volatilitas harga ekspor termasuk low volatility dan harga spot ternasuk high volatility; 2) Perkembangan tren ekspor Crude Coconut Oil (Kode HS 151311) dan minyak murni (kode HS 151319) Indonesia serta negara pesaingnya meningkat setiap tahunnya; 3) Crude Coconut Oil (kode HS 151311) Indonesia mempunyai daya saing tertinggi dibanding negara pesaingnya, sedangkan untuk produk minyak kelapa murni (kode HS 151319) Malaysia yang mempunyai daya saing tertinggi. 4) terdapat hubungan negatif dan lemah antara volatilitas harga ekspor dan daya saing minyak kelapa.

This research aimed 1) to determine the volatility of export and spot price of Indonesian coconut oil; 2) to determine the trend of export value of coconut oil (Crude Coconut Oil HS 151311 and Other Coconut Oil and Its fractions with HS 151319) in Indonesia and the competitors; 3) to determine the position of competitiveness of coconut oil (Crude Coconut Oil with HS 151311 and Other Coconut Oil and Its Fractions HS code 151319) in Indonesia and the competitors; 4) to determine the relationship between export price volatility and the competitiveness of coconut oil. The results of this research were expected to use in the policy of price setting and the development of agribusiness of coconut. The data used for volatility by ARCH/GARCH was monthly data in 2005-2015 and the object was coconut oil in the common term. The data refers to the export price CIF (Cost Insurance Freight) which was the international price taken from World Bank and the spot price of Indonesian coconut oil, domestic prices in Indonesia, taken from BAPPEBTI (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi). Competitiveness analysis by using Revealed Comparative Advantage (RCA), Trade Specialization Index (ISP), and Acceleration Ratio (AR), used secondary data in 2001-2014 with the object of research was Coconut Crude Oil (HS Code 151311) and HS Code 151319, taken from International Trade Center. The results showed 1) the volatility of the export price is low volatility and high volatility for spot price; 2) the export trend of Indonesian Crude Coconut Oil (HS 151311) and HS 151319 was increasing, so did the competitors; 3) Indonesian Crude Coconut Oil (HS 151311) has the highest competitiveness than the competitors, while for HS 151319, Malaysia has the highest competitiveness. 4) Relationship between export price volatility and the competitiveness of coconut oil was negative and weak.

Kata Kunci : volatilitas, ARCH/GARCH, harga spot-ekspor, daya saing, minyak kelapa