AKTIVITAS OFF BALANCE SHEET, RISIKO, KINERJA, CHARTER VALUE, DAN AGRESIFITAS PENYALURAN DANA BANK
WITA JUWITA ERMAWATI, Dr. Suad Husnan, M.B.A.; Dr. Mamduh M. Hanafi, M.B.A.; Dr. I Wayan Nuka Lantara, M.Si.
2017 | Disertasi | S3 ManajemenAktivitas Off Balance Sheet (OBS) pada perbankan Indonesia mengalami peningkatan dari waktu ke waktu, yaitu sebesar 29,5% per tahun dalam perioda waktu 2002- 2014. Jumlahnya pun cukup besar, yaitu rata-rata sebesar 39,5% dari aset bank. Adanya fenomena tersebut menunjukkan bahwa perbankan di Indonesia sudah melakukan aktivitas di luar bisnis tradionalnya. Hal ini memiliki konsekuensi terhadap risiko dan kinerja bank. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh aktivitas OBS terhadap risiko dan kinerja bank, menguji apakah charter value dapat menguatkan atau melemahkan pengaruh aktivitas OBS terhadap risiko dan kinerja bank, dan menguji apakah agresifitas bank dalam penyaluran dana dapat menguatkan atau melemahkan pengaruh aktivitas OBS terhadap risiko dan kinerja bank. Hasil pengujian menunjukkan bahwa motivasi utama bank-bank melakukan aktivitas OBS kecenderungannya adalah untuk hedging dalam mengurangi risiko dan bukan untuk spekulasi. Dampak aktivitas OBS lebih banyak pada penurunan risiko daripada peningkatan kinerja. Peran aktivitas OBS sebagai instrumen manajemen risiko cukup berhasil dan mengindikasikan bahwa perbankan Indonesia sudah melakukan bisnis keuangannya lebih dari sekedar menjalankan fungsi intermediary atau fungsi tradisional bank. Namun jika dilihat dari sisi kinerja, peran aktivitas OBS dalam memberikan fee income tambahan bagi bank belum sepenuhnya signifikan. Kinerja perbankan Indonesia masih dominan dipengaruhi oleh bisnis tradisional bank, yaitu dari pendapatan bunga. Oleh karena itu hasil pengujian ini mengkonfirmasi market discipline hypothesis, diversification hypothesis, dan liquidity hypothesis yang menyatakan bahwa terdapat hubungan negatif antara aktivitas OBS dan risiko. Dari ketiga variabel moderasi yang diujikan, charter value dan charter value index memberikan efek moderasi yang lebih baik dibandingkan dengan tingkat agresifitas penyaluran dana. Secara umum, variabel moderasi lebih dibutuhkan untuk pengujian terhadap kinerja dibandingkan dengan pengujian terhadap risiko. Untuk pengujian terhadap risiko, tanpa variabel moderasi pun aktivitas OBS sudah dapat menurunkan risiko. Sedangkan untuk pengaruh terhadap kinerja, efek positif baru terlihat setelah adanya variabel moderasi. Variabel charter value index yang dibentuk pada penelitian ini dapat mengukur hal yang sama dengan charter value. Hasil pengujiannya tidak bertentangan atau kontradiktif. Bahkan untuk beberapa pengujian, charter value index memberikan hasil yang lebih baik. Dengan demikian, charter value index dapat digunakan sebagai alternatif pengukuran untuk charter value. Hasil penelitian ini sudah berhasil membuktikan bahwa aktivitas OBS yang dilakukan oleh perbankan Indonesia dapat mengurangi risiko. Dengan demikian pihak regulator tidak perlu khawatir karena motivasi perbankan Indonesia melakukan aktivitas OBS adalah untuk hedging dan bukan untuk berspekulasi. Dengan demikian tidak ada peningkatan risiko yang ditimbulkan dari adanya aktivitas OBS ini sebagaimana jika motivasinya adalah spekulatif yang dapat menyebabkan ketidakstabilan atau kegagalan bank.
The Off Balance Sheet (OBS) activities undertaken by Indonesian banks are increasing over time, with the increase of 29,5% per year in the period of 2002- 2014. On average, OBS to assets ratio is quite large, i.e. 39,5%. This phenomenon showed that banks in Indonesia have been conducting many activities outside of their traditional business. It has consequences for the risk and performance of the banks. Therefore, the purposes of this research are: to examine the effect of OBS activities on risk and performance of the banks, to examine whether charter value can strengthen or weaken the effect of OBS activities on risk and performance of the banks, and to examine whether the aggressiveness level of bank in funds channelling can strengthen or weaken the effect of OBS activities on risk and performance of the banks. The results indicate that the main motivation of implementing OBS activities is tend to hedge and not for speculation. The impact of OBS activities are more at risk decline than performance improvement. The role of OBS activities as a risk management tool is quite successful and indicates that banks in Indonesia have been already doing financial business more than just intermediary function or their traditional business. But when viewed in terms of performance, the role of OBS activities to provide additional fee income for banks has not fully significant. Indonesian banking performance is still predominantly influenced by traditional business of banks, namely interest income. Therefore, this results confirm market discipline hypothesis, diversification hypothesis, and liquidity hypothesis which states that there is a negative relationship between OBS activities and risk. From the three of moderating variables which are used in testing, charter value and charter value index give better moderation effect compared to the aggressiveness of fund channelling. In general, moderating variables are more needed for performance testing compared to the risk. For testing on the risk, without any moderating variable, OBS activities have been able to reduce the risk. However, the positive effect of OBS activities on performance occurred after the moderating variable presence. The charter value index that constructed in this research can measure the same thing with charter value, and the results are not conflicting or contradictory. Even for some testings, the use of charter value index as a moderating variable showed better results. Thus, the charter value index is able to become an alternative measurement for charter value. This research has been able to prove that OBS activities which conducted by banking in Indonesia could reduce the risk. Therefore the regulator does not need to worry because the motivation of Indonesian banking do the OBS activities are for hedging and not for speculation. Thus there is no increased risk from the OBS activities, not as if the motivation is speculative which could lead to instability or failure of the banks.
Kata Kunci : Off balance sheet activities, risk, performance, charter value, charter value index, aggressiveness of fund channeling