STRATEGI PEMBIAYAAN PROGRAM TUBERKULOSIS DI KOTA YOGYAKARTA
VITA OKTAVI ANSHORI, dr. Yodi Mahendradhata, M.Sc, Ph.D.; Dr. dr. Dwi Handono Sulistyo, M.Kes.
2017 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan MasyarakatLatar Belakang : Laporan Global Tuberculosis Report 2015 menyebutkan tahun 2014 diperkirakan 9,6 juta orang menderita penyakit TB dan 1,5 juta meninggal karena penyakit ini. Upaya pengendalian TB menghadapi berbagai macam tantangan baru yang semakin lama semakin berat dan kompleks seperti ko-infeksi TB-HIV, TB-DM, TB pada Anak, dan TB-MDR. Menurunnya alokasi anggaran program penanggulangan TB akan mempengaruhi kesinambungan penanggulangan TB. Tujuan : Mengeksplorasi strategi untuk meningkatkan pembiayaan program TB di Kota Yogyakarta dalam mencapai tujuan program penanggulangan TB tahun 2019. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan subjek penelitian sebanyak 12 orang terdiri dari unsur legislatif, eksekutif dan penyedia pelayanan kesehatan. Hasil : Pemerintah Kota Yogyakarta tahun 2016-2019 merencanakan akan menerapkan berbagai macam kebijakan penanggulangan TB antara lain pemberian reward bagi penderita TB yang sembuh dan PMOnya, pemberian reward kepada petugas dalam bentuk Pemberian Makanan Tambahan dan skrining, peningkatan skrining yang diarahkan pada pasien yang pernah menderita TB, balita yang tidak naik berat badannya dan pasien DM. Selain itu, peningkatan promosi kesehatan, peningkatan pengetahuan bagi petugas maupun kader kesehatan, penguatan lintas sektor lintas program, penerapan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi serta pemberdayaan masyarakat melalui kelurahan siaga. Strategi pengumpulan dana yang akan dilakukan dengan optimalisasi dana APBD, memanfaatkan dana BOK dan dana DBHCHT. Sedang strategi penganggaran dilakukan dengan menjadikan program TB sebagai program prioritas, realokasi anggaran dan advokasi berbasis data. Kesinambungan pembiayaan program TB bersumber APBD Kota Yogyakarta bisa dilanjutkan tetapi masih sebatas untuk membiayai kegiatan yang bersifat rutin. Kesimpulan : Strategi pengumpulan dana program TB di Kota Yogyakarta tahun 2016-2019 dilakukan dengan mengoptimalkan anggaran APBD dan APBN. Strategi penganggaran yang akan dilakukan adalah dengan melakukan advokasi berbasis data agar program TB menjadi prioritas. Kesinambungan pembiayaan program TB yang bersumber APBD Kota Yogyakarta masih sebatas untuk melakukan kegiatan penanggulangan TB yang bersifat rutin.
Background: Global Tuberculosis Report 2015 estimated 9.6 million of world population suffered tuberculosis (TB) and 1.5 million of them died in 2014. Tuberculosis control faces various new challenges which become heavier over from time to time, such as co-infection of TB-HIV, TB-DM (Diabetes Mellitus), TB on Children and MDR-TB. The decline in the TB control program budget allocation may affect the sustainability of TB control. Objective: Exploring the strategy to improve financing on TB program in Yogyakarta city to achieve TB control target in 2019. Method: Type of this study was descriptive-qualitative and involved 12 informants consisted of legislative staffs, executive staffs, and health services providers. Result: Local Government of Yogyakarta City in 2016-2019 planned to implement policies of TB control such as giving rewards for cured TB patients and their companions, giving reward to officers with supplementary food and skrining, skrining increase that is oriented to patients who had ever suffered TB, toddlers who do not gain weight and diabetic patients. In addition, the increase in health promotion, the knowledge increase of officers and health cadres, strengthening cross-sector cross-program, the implementation of prevention and control of infections and community empowerment through Desa/Kelurahan Siaga Program. Collecting budget strategy would be done by optimizing district budget and utilizing BOK and DBHCHT funds. Budgeting strategy was being carried out by making the TB programs as priorities, reallocating budgets and advocating based on data. Financial sustainability of TB programs with APBD budget could be continued but it is still limited to finance activities that are routine. Conclusion: Collecting budget strategy for TB Program in Yogyakarta City in 2016-2019 was conducted by optimizing budget from local and national government. Budgeting strategy will be done by advocating based on data so that TB Program become priority. Financial sustainability of TB programs with APBD budget is still limited for TB control activities that are routine.
Kata Kunci : Kebijakan, strategi pembiayaan, kesinambungan, TB, Policy, Financing Strategy, Sustainability, Tuberculosis