Makna Ironi menurut Richard Rorty dalam Perspektive Filsafat Manusia

MARTINA PRATIVI, Dr.P.Hardono Hadi,Dr.Misnal Munir, Dr.Septiana Dwiputri Maharani

2017 | Tesis | S2 Ilmu Filsafat

Pertimbangan persoalan eksistensi dan konsep nihilisme membawa pemahaman ke penulis untuk perlu membuka lagi teori Richard Rorty. Nihilisme dan krisis kemanusian akan sebuah kekejaman tak bisa dibiarkan begitu saja, maka hal tersebut mengawali pemikiran filosofis Richard Rorty. Salah satu gagasan yang menjadi dasar pembentukan idenya tentang bagaimana manusia bersikap dalam mendekati realitas. Gagasan tersebut terdapat pada istilah ironi. Term atau istilah tersebut memberikan pendasaran manusia yang diharapkan oleh Richard Rorty di masa sekarang ini untuk mengatasi persoalan kemanusiaan. Ironi sebagai pembentuk dalam pemahaman yang diberikan Richard Rorty dalam kedirian manusia. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian kepustakaan dengan berdasarkan dua macam bahan yaitu pustaka primer dan pustaka sekunder. Pustaka primer adalah buku-buku yang ditulis oleh Richard Rorty, sedangkan pustaka sekunder merupakan materi yang bersumber dari buku, jurnal, dan hasil penelitian yang membahas Richard Rorty dan filsafat manusia khususnya eksistensialis serta yang terkait dengan penelitian ini. Langkah-langkah yang ditempuh di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: inventarisasi data, klasifikasi, deskripsi, analisis. Unsur metodis yang digunakan di dalam penelitian ini, deskripsi, heuristika, komparasi dan reflektif. Hasil dari penelitian ini memberikan pemahaman bahwa Rorty menggunakan kata ironi karena manusia cenderung melupakan kedudukannya sebagai manusia. Seorang ironis merupakan manusia yang kritis dalam melihat banyak hal tetapi manusia yang mampu bertindak dalam setiap kondisi yang ada. Makna ironi telah dipahami sebagai manusia masa kini yang bertindak untuk manusia lain. Keutamaan dari manusia ironi adalah menyadari kehadiran manusia lain dari dirinya, bahasa hanya sebagai perantara yang merupakan alat untuk berdialektikal. Manusia membangun historis dengan mengingat tiga hal yaitu investigasi dasar pengetahuan yang berdasarkan moral, bahasa dan sosial. ketiga hal tersebut adalah permainan bahasa, sosial praktis dan kepercayaan diri. Perspektif tersebut melahirkan hubungan antara pikiran, pengetahuan dan filsafat

Consideration the problem of its existence and the concept of nihilism to bring understanding of authors to need to open again the theory Richard Rorty. Nihilism and crises events of an cruelty could not get away, so that started thought the philosophical richard rorty. One of the ideas that were basis for formation of the idea about how humans be in closer to reality. The initiative is found in the term irony. Term or terms would give basic human expected by richard rorty in the now to overcome the problems of humanity. Irony as forming the in understanding given richard rorty in self-human. This is library research based on two matter, prime literature an secondary literature. Prime literature is books from Richard Rorty and secondary literature is matter from book, jurnal, article and another literature which concerned with this topic of research. The steps in this research is: data inventarisation, clasification, description, and analysis. Methodical element using in this research is interpretation, heuristic, comparation, and reflective. The result of this research understanding that rorty used the word irony for man apt to forget position man. Ironic is a man who critical in see things but the man who can act in every existing conditions. Meaning irony understood as a man today acting for other people. Primacy of man irony is consciousness of other people, the only as an intermediary that is an instrument for dialectical. Man build historical in the remembrance of three things investigation knowledge that is based on moral, language and social. All these three things is a game language, social practical and confidence. The perspective delivery relations between the mind, knowledge and philosophy.

Kata Kunci : rorty,ironi,manusia,bahasa,sosial