OPTIMALISASI KEMAMPUAN PENGUNGKAPAN KEJAHATAN CYBER (STUDI KASUS DI POLDA DIY)

DONNY SISWOYO, Sigid Riyanto, S.H., M.Si

2017 | Tesis | S2 HUKUM LITIGASI

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis tentang optimalisasi pengungkapan cyber crime serta untuk mengetahui dan menganalisis kendala yang dihadapi Polri dalam optimalisasi kemampuan mengungkap cyber crime. Penelitian tentang optimalisasi pengungkapan kejahatan cyber adalah penelitian hukum empiris yang dilengkapi bahan dan data yang kongkrit. Data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data tersebut dikumpulkan melalui penelitian lapangan dengan teknik wawancara dan penelitian kepustakaan dengan teknik studi dokumenter. Subjek penelitian ini adalah Penyidik subdit II unit B Krimsus pada Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian tentang optimalisasi pengungkapan kejahatan cyber mengambil lokasi di wilayah hukum Polda DIY khususnya di Direktorat Krimsus. Pengungkap kejahatan cyber yang dilaksanakan oleh penyidik Subdit 2 krimsus Polda DIY belum sepenuhnya telaksana secara optimal. Kondisi demikian disebabkan karena kemampuan sumber daya manusia personel Satreskrim masih belum memadai, baik pada aspek pengetahuan, keterampilan, anggaran, sarana dan prasaran. Dukungan anggaran yang dimiliki Subdit 2 Krimsus Polda DIY pada saat ini masih belum sepenuhnya mencukupi kegiatan operasional penyelidikan dan penyidikan tindak pidana termasuk dalam mengungkap kejahatan cyber. Pengungkapan kejahatan cyber di Krimsus Polda DIY belum terlaksana secara efektif karena Subdit 2 Krimsus belum memiliki fasilitas sarana prasarana untuk mengolah data Cek Posisi, Call Detail Record (CDR), dan SMS (Short Masage Service). Metode pelaksanaan tugas masih terhambat karena proses birokrasi yang diterapkan Bareskrim Polri maupun instansi terkait/samping dalam hal peminjaman sarana prasarana untuk mengolah data Cek Posisi, Call Detail Record (CDR), dan SMS (Short Masage Service) cenderung memakan waktu yang lumayan lama.

The purpose of this study was to investigate and analyze all about optimizing the disclosure of cyber crime as well as to identify and analyze the constraints faced by the police in uncovering cyber crime optimization capabilities. Research on optimizing the disclosure of cyber crime is equipped empirical legal research materials and concrete data. The data used in this study are primary data and secondary data. The data are collected through field research by interview and library research techniques of documentary studies. The subjects were Investigators Sub-Directorate II unit B Krimsus on Police Yogyakarta. Research on optimizing the disclosure of cyber crimes took place in the jurisdiction of the Directorate Polda DIY particularly in Krimsus. Revealer of cyber crime conducted by investigators Subdit 2 Krimsus Yogyakarta Police have not been fully telaksana optimally. These conditions are caused due to the ability of human resources personnel Satreskrim still inadequate, both in the aspect of knowledge, skills, budgets, facilities and infrastructure. Budget support which is owned Subdit 2 Krimsus Yogyakarta police at this moment is still not fully meet the operational activities of inquiry and investigation of criminal offenses, including the uncovering cyber crime. Disclosure of cyber crime in Yogyakarta police Krimsus not implemented effectively because Subdit 2 Krimsus not have the facilities to process the data infrastructure Position Check, Call Detail Record (CDR) and SMS (Short Masage Service). Methods of implementation of the task is still hampered by bureaucratic process that is applied the Criminal Investigation Police and related institutions / side in terms of lending infrastructure to process data Position Check, Call Detail Record (CDR) and SMS (Short Masage Service) tend to take a fair amount of time.

Kata Kunci : Cyber crime, CDR, SMS