IMPLEMENTASI KEBIJAKAN MAKROPRUDENSIAL TERHADAP KINERJA SISTEM PERBANKAN GANDA DI INDONESIA
Jannatul Liutammima , Muhammad Edhie Purnawan, M.A., Ph.D
2017 | Tesis | S2 SAINS ILMU EKONOMIABSTRAK Sejak awal tahun 2000, Indonesia telah menerapkan konsep Makroprudensial yang ditandai dengan penyusunan kerangka stabilitas sistem keuangan dan pembentukan Biro Stabilitas Sistem Keuangan (BSSK) pada Bank Indonesia sebagai respon atas krisis keuangan pada tahun 1997 hingga 1998 dan hal ini diikuti dengan pengukuhan Undang�undang No. 10 tahun 1998, Indonesia memiliki sistem perbankan ganda yakni perbankan Islam dan perbankan konvensional. Perbedaan karakteristik pada kedua sistem perbankan tersebut, antara lain ditandai dengan perbedaan filosofi, skema/instrumen yang digunakan, dan regulasinya, menyebabkan perbedaan terhadap kinerja sistem perbankan masing-masing perbankan. Hal ini dibuktikan dengan estimasi data panel dan analisis SWOT yang dilakukan atas sembilan perbankan ganda di Indonesia pada periode 2010.Q4 hingga 2016.Q2, bahwa kebijakan makroprudensial yakni LTV dan GWM-LDR tidak mempengaruhi kinerja sistem perbankan ganda yang diwakili oleh Return of Equity dan tingkat risiko kredit. Pengaruh dari implementasi kebijakan makroprudensial bersifat indirect (secara tidak langsung). Hal ini dibuktikan dengan adanya pengaruh dari turunnya ROE ketika adanya penambahan capital buffer dan hasil penelitian ini tidak dapat mengatakan secara langsung bahwa kebijakan makroprudensial dapat mempengaruhi kinerja sistem perbankan ganda di Indonesia.
Since early 2000, Indonesia has implemented macro prudential concept through of the preparation of stability framework of financial system and the establishment of Central Bureau of Financial System Stability (BSSK) at Bank Indonesia as response for financial crisis in 1997 until 1998 and this was followed by inauguration Undang-undang Number 10 in year 1998, that Indonesia has applicated under dual banking system. That is Islamic banking and conventional banking. The different characteristics both of banking system is difference of characteristics philosophies, schemes / instruments used, and banking regulations. That is causing reason makes banking system performance of each bank are different. This is evidenced by panel data estimation and SWOT analysis at nine of bank are used dual system in Indonesia in period 2010.Q4 until 2016.Q2, that macro prudential policies are LTV and GWM-LDR does not affect for dual banking system performance. It can be represented by estimation of Return of Equity and level of credit risk ratio. The effect of of macro prudential policy implementation is indirect. This is evidenced by the impact of a decline in ROE when the additional capital buffer and the results of this study can not say directly that macro prudential policy can affect the performance of dual banking system in Indonesia.
Kata Kunci : Makroprudensial, Sistem Perbankan Ganda, Estimasi Data Panel, Analisis SWOT