Terpaan berita media partisan, persepsi, dan preferensi pemilih pemula (Studi persepsi dan preferensi politik pemilih pemula terhadap Joko Widodo di Kota Yogyakarta)
EDO VELANDIKA, Kuskridho Ambardi, M.A., Ph.D.; Rahayu, M.Si., M. A
2017 | Tesis | S2 Ilmu KomunikasiIsu ketidaknetralan media dalam memberitakan kandidat peserta pemilu presiden 2014 lalu mengiring pada opini bahwa media telah menjadi partisan. Pemilihan cara dan sudut pandang pemberitaan, frekuensi dan porsi kemunculan kandidat, penonjolan isu dan tone pemberitaan menunjukkan adanya bias partisan. Adalah Metro TV dan TVOne, dua stasiun televisi berita dituding sebagai aktor utama yang pemberitaannya menunjukkan adanya tendensi dukungan pada salah satu kandidat. Asumsi yang kemudian berkembang baik di kalangan publik maupun aktor politik, adalah meyakini bahwa media bias partisan akan menguntungkan partai atau kandidat tertentu dan dapat merugikan yang lainnya. Berlandaskan asumsi tersebut, penelitian ini dimaksudkan untuk menginvestigasi korelasi antara terpaan media partisan dengan persepsi dan preferensi pemilih. Metro TV dan TVOne adalah media partisan yang dimaksudkan dalam penelitian ini. Objek yang dipersepsikan adalah Presiden RI 2014-2019, Joko Widodo. Metro TV dituding partisan karena dalam pemberitaannya menunjukkan adanya dukungan pada Jokowi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Responden penelitian adalah pemilih pemula di Kota Yogyakarta yaitu siswa-siswi kelas XII SMA negeri dan swasta di Kota Yogyakarta yang dipilih dengan metode cluster random sampling. Penelitian ini menemukan terpaan media berkorelasi signifikan dengan persepsi pemilih pemula, namun tidak signifikan berkorelasi secara langsung dengan preferensi politiknya. Peran media hanya sampai pada tahapan pembentukan persepsi pemilih. Persepsi yang terbentuk itulah yang kemudian berperan besar dalam membentuk dan memengaruhi preferensi pemilih pemula. Pengaruh terpaan media partisan terhadap preferensi politik akan signifikan jika ditambahkan variabel moderasi, yaitu variabel persepsi.
The issue of non-neutrality of the media in reporting the 2014 presidential candidates contesting the election and led to opinions that the media has become partisan. Selection of methods and standpoint of news,frequency and portion emergence of candidates, highlighting the issue and preaching tone showed their partisan bias. Is Metro and tvOne, are two television news station has been blamed as the main actors preaching shows any tendency support to each candidates. The assumption growing both in the public and political actor, was believing that the media partisan bias will benefit specific party or candidate and can be detrimental others. Based on these assumptions, this research is aimed to investigate the correlation between media exposure to perception and partisan voter preferences. Partisan media were intended in this research are Metro TV and TVOne. The perceived is object the President of the Republic of Indonesia, Joko Widodo. Metro TV blamed partisan because in reporting indicates their support for Jokowi. This study uses quantitative method using surveys. Respondents are the first-time voters in Yogyakarta are selected by random cluster sampling method. 334 third-year students of private and public senior high schools in Yogyakarta become research respondent. The research found partisan media exposure significantly correlated with the perception of voters, but directly with their political preferences did not significantly correlated. The media's role is limited to the phases of forming voter perceptions. That formed perceptions were subsequently played a major role in establishing and influencing the preferences of youth voters. Effect of partisan media exposure to political preferences would be significant when perception as a moderating variable added.
Kata Kunci : Jokowi, Media partisan, Pemilih pemula, Persepsi Politik, Preferensi Politik.