Perilaku Kesehatan Masyarakat (Studi Mengenai Perbedaan Pola Perilaku Mendonorkan Darah di PMI Kota Yogyakarta)
IP NINGRUM, Drs. Suparjan, M.Si.
2017 | Skripsi | S1 ILMU PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN (SOSIATRI)Latar belakang penelitian ini didasarkan pada banyaknya permasalahan kesehatan di Indonesia yang disebabkan karena kurangnya transfusi darah. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Indonesia kebutuhan darah di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2013 sejumlah 71.202 kantong namun yang tersedia hanya 55.694 kantong. Hal tersebut disebabkan karena rendahnya kesadaran masyarakat untuk menjadi donor sukarela. Selain itu donor sukarela di Indonesia menunjukkan pola perilaku yang berbeda berdasarkan waktu donornya, yaitu: pertama, pendonor yang mendonorkan darah rutin setiap 75 hari sekali; kedua, pendonor tidak rutin yang mendonorkan darahnya pada saat event-event donor darah tertentu; dan ketiga, pendonor darah yang mendonorkan darahnya pada saat dibutuhkan saja. Ketiga pola perilaku mendonorkan darah tersebut secara tidak langsung mempengaruhi jumlah stok darah yang tersedia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pola perilaku mendonorkan darah di PMI Kota Yogyakarta. Metode yang digunakan ialah metode penelitian kualitatif. Melalui penelitian kualitatif, peneliti dapat menggali informasi secara lebih mendalam mengenai perilaku mendonorkan darah. Informan utama pada penelitian ini yakni para pendonor darah, sedangkan informan pendukungnya adalah staf PMI Yogyakarta. Data disajikan dalam bentuk deskriptif disertai dengan tabel dan gambar. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa terjadinya perbedaan pola perilaku mendonorkan darah karena adanya perbedaan motivasi antar pendonor. Motivasi yang dimiliki oleh pendonor rutin ialah untuk menjaga kondisi tubuhnya agar tetap sehat, sementara pendonor tidak rutin memiliki motivasi untuk melakukan pemeriksaan kesehatan, sedangkan pendonor yang mendonorkan darahnya pada saat dibutuhkan memiliki motivasi untuk menolong orang lain. Meskipun memiliki pengetahuan yang baik mengenai donor darah, adanya perbedaan motivasi ini mempengaruhi perbedaan sikap para pendonor dalam memaknai tindakan mendonorkan darah. Sikap dan motivasi tersebut berdampak pada intensitas donor darah.
The background of this research is based on the number of health problems in Indonesia are caused by lack of blood transfusions. Based on data from the Ministry of Health Indonesia in 2013, the area of Daerah Istimewa Yogyakarta need for blood about 71.202 bags but provided only 55.694 bags. This was due to lack of public awareness to become a voluntary donor. In addition, voluntary donors in Indonesia showed different behavior patterns based on time donors, namely: first, donors who donate blood regularly every 75 days; second, donors are not routinely donate blood and they only donate blood during certain events; and third, the donors who donate blood only at the time of need. The third donate blood behavioral patterns indirectly affect the amount of available blood stocks. This study aims to determine differences in behavior patterns to donate blood at the PMI Yogyakarta. This study used a qualitative research method. Through qualitative research, researchers can dig deeper information about the behavior of donated blood. Key informants in this study are the blood donors, while supporting informants are staff of PMI Yogyakarta. Data of this study is presented in descriptive form accompanied by tables and figures. Based on this research, it was found that the differences in behavior patterns of donate blood happen because of their differences in motivation among the donors. Motivation owned by regular donors is to maintain body condition in order to stay healthy, while donors who are not routinely donate their blood have the motivation to do a health check, and donors who donated their blood when needed have motivation to help others. Despite having a good knowledge about donated blood, the differences in these motivations affect the different attitudes of donors in defining act of donating blood. Attitude and motivation has an impact on the intensity of donating blood.
Kata Kunci : Motivasi, Pengetahuan, Sikap, Tindakan/ Motivation, Knowledge, Attitude, Action