PENDETEKSIAN JENIS KELAMIN DENGAN SAMPEL TULANG JENAZAH KORBAN KONDISI TERBAKAR MENGGUNAKAN METODE LACAK BIOLOGI MOLEKULAR
AQUARINA ASHARI SUKAHAR, dr.Yudha Nurhantari,Sp.F.,Ph.D
2016 | Skripsi | S1 PENDIDIKAN DOKTERINTISARI Latarbelakang:Identifikasi forensic merupakan usaha untuk mengetahui identitas seseorang yang di tujukan untuk kepentingan forensik, salah satunya yaitu untuk kepentingan proses peradilan. Identifikasi forensic tersebut dilakukan pada jenazah tidak dikenal, jenazah yang telah membusuk, rusak, hangus terbakar dan pada kecelakaan missal, dan bencana alam yang mengakibatkan banyak korban meninggal dunia. Pada kasus tertentu yang kini banyak terjadi yaitu keadaan dimana korban tidak dapat di kenali lagi identitasnya dan tidak mampu lagi dibedakan jenis kelaminnya. Tujuan:Penelitian ini menelah tentang pendeteksian jenis kelamin dengan sampel tujuan jenasah korban kondisi terbakar menggunakan metode lacak biologi molecular PCR (Polymerase Chain Reaction) dimana penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang analisa DNA dengan metode PCR (Polymerase Chain Reaction) pada jenazah terbakar dengan menggunakan sampel tulang jenazah korban letusan gunung merapi di daerah Yogyakarta, agar dapat memicu penelitian selanjutnya tentang hambatan identifikasinya. Metode:Penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif. Penelitian ini dilakukan di Laboratoruium Biokimia Fakultas Kedokteran UGM. Penelitian akan dilakukan pada tulang yang tidak dikenali dari 8 jenazah yang diotopsi di Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta. Jenazah yang dipilih merupakan jenazah terbakar . Hasil penelitian ini akan menampilkan persentase jenis kelamin yang teridentifikasi berdasarkan amelogenin pada kromosom X dan Y. Hasil:Padapenelitian ini telah mendapatkan hasil dimana jika muncul gambaran 1 pita dimana 2 pita jadi satu karena sama 106 bp. Amelogenin X dan Y, maka dapat diintrepretasikanbahwa pita tersebut menunjukkan jenis kelamin perempuan. Jika muncul gambaran 2 pita dimana 1 pita 106 bp dan 1 pita 112 bp. Amelogenin X dan Y, maka dapat di intrepetasikan bahwa pita tersebut menunjukkan jenis kelamin laki-laki.
ABSTRAK Background : Forensic Identification of an effort to determine the identity of a person devoted to the interest of forensic, one of which is for the benefit of the judicial process. Forensic identification is done on the body is not known, the bodies have decomposed, broken, burned and mass accidents, and natural disasters that resulted in many deaths. In some cases that is now going on the circumstances in which the victim can not be recognixed anymore credential and no longer able to distinguish gender. Object: This study examines gender detection on the bone samples corpses burning condition using molecular biological methods to track PCR (Polymerase Chain Reaction) in which the research is expected to provide information about DNA analysis by PCR (Polymerase Chain Reaction) on the body burns using bone samples the bodies of victims of Mount Merapi Eruption in Yogyakarta, in order to lead research on barriers identification hereinafter. Metode: Research is descriptive research. This research was conducterd at the Laboratory of Biochemistry Faculty of Medicine. Research will bwcinducted on the bones of eight bodies were autopsied at the Forensic Medicine department of Dr.installation Sardjito Yogyakarta. The body's chosen a corpse burns caused by the eruption of Mount Merapi on October 26 , 2010 in Yogyakarta. The result of this study will show the percentage of identified sex chromosome based on amelogeninX and Y. Result: In this research has been getting result where if the picture appear first tape where two bands together because the same 106 bp. Amelogenin X and Y, it can be interpreted that sex tape showed girls. If the emerging picture of two bands where 1 ribbon 106 bp and 112 bpbands. Amelogenin X and Y, it can be interpreted that the sex tape showed the man.
Kata Kunci : Gender, bodies burned, DNA, PCR (Polymerase Chain Reaction).