STATUS FUNGSI TIROID DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PADA LANJUT USIA DI BALAI PELAYANAN SOSIAL TRESNA WERDHA ABIYOSO YOGYAKARTA

NABILA ARNEST AMORITA, Dr. Mohammad Robikhul Ikhsan, SpPD-KEMD, MKes; Dr. I Dewa Putu Pramantara, SpPD-KGer

2016 | Skripsi | S1 PENDIDIKAN DOKTER

Latar belakang: Hipotiroid pada usia lanjut merupakan kondisi defisiensi hormon yang banyak terjadi, namun tidak terdiagnosis dengan baik karena gejala yang tidak spesifik, sering diabaikan dan dianggap sebagai bagian dari proses penuaan. Tujuan: Mengetahui status fungsi tiroid pada pasien lanjut usia di Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha Abiyoso Yogyakarta berikut faktor-faktor yang mempengaruhinya. Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik observasional dengan rancangan cross-sectional. Hasil: Sampel penelitian yang didapatkan sebesar 50 subjek yang terdiri dari 20 laki-laki dan 30 perempuan dengan rerata usia 73,10±8,14 tahun. Insidensi hipotiroid dan hipertiroid subklinis pada lansia di Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha Abiyoso Yogyakarta berturut-turun sebesar 6% dan 16%. Ditemukan juga kasus isolated hypothyroxinemia sebanyak 18%. Analisis bivariat menunjukkan nilai hubungan variabel antara status fungsi tiroid dan jenis kelamin usia, indeks Billewicz, skor CCI, dan jumlah obat dengan nilai p berturut-turut 0,214; 0,234; 0,382; 0,293 dan 0,512 menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara status fungsi tiroid dengan jenis kelamin, usia, indeks Billewicz, skor CCI, dan jumlah obat. Kesimpulan: Disfungsi tiroid banyak ditemukan pada lanjut usia, baik hipotiroid maupun hipertiroid. Pada penelitian ini tidak terdapat hubungan yang bermakna antara status fungsi tiroid dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Background: Hypothyroidism is a prevalent hormone deficiency conditions in elderly, but it is often undiagnosed because of its unspecific symptoms and often overlooked and considered as part of the aging process. Objective: To determine the thyroid function status in elderly at Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha Abiyoso Yogyakarta and its influential factors. Methods: This study is a descriptive and analytical observational with cross-sectional design. Results: The samples are obtained from 50 subjects consisting of 20 men and 30 women with the mean age of 73.10 ± 8.14 years. The incidence of hypothyroidism and subclinical hyperthyroidism is 6% and 16% respectively. It was also found isolated hypothyroxinemia cases as much as 18% from the total population. Using the bivariate analysis, the value of p between thyroid function status and the variable of gender, age, Billewicz index, CCI score, and number of drugs consumed are with p value 0.214; 0.234; 0.382; 0.293 and 0.512 respectively, indicates that there is no significant correlation between thyroid function status with those risk factors. Conclusion: Thyroid dysfunction is commonly found in elderly, either hypothyroidism or hyperthyroidism. In this study there was no significant association between thyroid function status with the factors that influence it.

Kata Kunci : Fungsi tiroid, hipotiroidisme, hipertiroidisme, lansia, TSH, T4 bebas