HUBUNGAN ANTARA FLOW RATIO DAN SATURASI OKSIGEN PADA PASIEN DEWASA DENGAN DEFEK SEPTUM ATRIUM DAN HIPERTENSI PULMONAL

TIEA KHATIJA, dr. Dyah Wulan Anggrahini, Ph.D, Sp.JP;dr. Anggoro Budi Hartopo, M.Sc., Sp.PD., Ph.D

2017 | Skripsi | S1 PENDIDIKAN DOKTER

Latar Belakang: Defek septum atrium merupakan penyakit jantung bawaan terbanyak ketiga, dengan perkiraan insidensi sebesar 100 per 100.000 kelahiran hidup (Geva et al., 2014). Hipertensi pulmonal terjadi pada 6 - 27% pasien defek septum atrium (Humenberger et al., 2010). Peningkatan tekanan arteri pulmonal dan peningkatan resistensi vaskuler pulmonal pada akhirnya akan menyebabkan terjadinya aliran darah pirau dari pulmonal ke sistemik, yang menghasilkan penurunan flow ratio (Qp/Qs). Penurunan aliran darah ke pulmonal dibanding aliran darah ke sistemik menyebabkan oksigenasi darah berkurang dan adanya darah yang tidak teroksigenasi masuk ke aliran darah sistemik. Kedua hal tersebut menyebabkan berkurangnya saturasi oksigen perifer. Tujuan: Mengetahui apakah terdapat hubungan antara flow ratio dan saturasi oksigen pada pasien defek septum atrium dewasa dengan hipertensi pulmonal. Metodologi: Studi retrospektif dengan metode potong lintang untuk menilai hubungan antara flow ratio dan saturasi oksigen, dengan data diambil dari Registry Pasien Defek Septum Atrium di Poliklinik Jantung RSUP Dr Sardjito, Yogyakarta. Hasil: Terdapat hubungan postif lemah yang signifikan antara flow ratio dan saturasi oksigen pada pasien dengan defek septum atrium dan hipertensi pulmonal (r=0,367, p=0,01). Hubungan yang lebih kuat didapatkan pada pasien dengan flow ratio kurang dari atau sama dengan 1,5 (r=0,518, p=0,01), sedangkan pada pasien dengan flow ratio tidak ditemukan hubungan yang signifikan (r=0,150, p=0,065). Kesimpulan: Hasil yang didapat dari penelitian ini menunjukkan hubungan positif lemah antara flow ratio dan saturasi oksigen pada pasien dewasa dengan defek septum atrium dan hipertensi pulmonal.

Background: Atrial septal defect is the third most common congenital heart disease, with incidence estimation 100 per 100.000 live births (Geva et al., 2014). Pulmonary hypertension occurs in 6 - 27% of atrial septal defect patient (Humenberger et al., 2010). The increase of pulmonary arterial pressure and pulmonary vascular resistance will eventually cause shunting of pulmonary to systemic blood flow, which results in the decrease of flow ratio (Qp/Qs). The decrease of flow ratio will reduce blood oxygenation and will cause deoxygenated blood to be in systemic circulation. Objectives: The objective of this study is to determine whether there is a correlation between flow ratio and oxygen saturation in adult patients with atrial septal defect and pulmonary hypertension. Methodology: This study is a retrospective cross-sectional study to determine the correlation between flow ratio and oxygen saturation, using data derived from ASD Registry in Department of Cardiology RSUP Dr Sardjito, Yogyakarta. Result: There is a weak positive correlation between flow ratio and oxygen saturation in adult patients with atrial septal defect and pulmonary hypertension (r=0,367, p=0,01). A stronger correlation is shown in patients with flow ratio less than or equal to 1,5 (r=0,518, p=0,01), while there is no significant correlation in patients with > 1,5. Conclusion: The result of this study shows a weak positive correlation between flow ratio and oxygen saturation in adult patients with atrial septal defect and pulmonary hypertension.

Kata Kunci : defek septum atrium, hipertensi pulmonal, flow ratio, saturasi oksigen