Hubungan Tahapan Resusitasi Dengan Hipoglikemia Pada Bayi Baru Lahir
ADINDA MULYA PERTIWI, dr. Setya Wandita, M.Kes, Sp.A (K) ; dr. Sumadiono, Sp.A(K)
2016 | Skripsi | S1 PENDIDIKAN DOKTERLatar belakang: Penyebab tertinggi kematian bayi baru lahir di Indonesia disebabkan oleh infeksi (36%), kelahiran preterm (28%), dan asfiksia (23%). Asfiksia dapat menyebabkan ensefalopati hipoksik iskemik, nekrosis tubular akut, aspirasi mekonoium, gangguan miokardial, dan hipoglikemia. Saat asfiksia, akan terjadi pemakaian glukosa berlebih yang akan menyebabkan hipoglikemia. Setiap tahun terdapat 10 juta bayi membutuhkan bantuan untuk memulai bernapas. Sesuai dengan seberapa derajat asfiksia, bayi harus mendapatkan satu atau lebih dari 4 kategori resusitasi sesuai urutan. Tujuan: Untuk mengidentifikasi hubungan tahapan resusitasi dengan hipoglikemia pada bayi baru lahir. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan kohort prospektif dengan menggunakan form SEARO modifikasi untuk data subyek. Besar subyek pada penelitian ini adalah 48 subyek. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji Relative Risk, uji Fisher's Exact Test, dan uji Mantel-Haenszel. Sampel diambil dari bagian perinatal RSUP Dr. Sardjito Hasil: Hasil dari penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan yang bermakna secara statistik p = 1 (p > 0,05) dengan RR = 1,1 95% CI [0,521, 2,323] antara tahapan resusitasi dengan hipoglikemia. Pada uji faktor pengganggu, peneliti mendapatkan hasil RR > 1 pada laki-laki, BB < 2500 gram, dan BB >= 2500 gram. Sedangkan pada UK < 37 minggu, UK >= 37 minggu, dan bayi dengan jenis kelamin perempuan peneliti mendapatkan RR < 1. Pada uji Mantel-Haenszel dan uji Fisher's Exact didapatkan hasil p > 0,05 pada semua faktor pengganggu.
Background: The tree major causes of neonatal deaths in Indonesia are infetion (36%), preterm birth (28%), and asphyxia (23%). Asphyxia can lead to hypoxic ischemic encephalopathy, acute tubular necrosis, meconium aspiration, myocardial dysfunction, and hypoglycemia. In asphyxiated newborn, a much greater quantity of glucose than normal is required to produce equal amounts of energy. Approximately 10 million newborn babies need some assistance to start breathing. There are 4 main steps in the basic resuscitation of a newborn. Aim: To identify relationships between resuscitation level with hypoglycemia in neonatal axphyxia patient. Methods: This is an observational research with analytic of primary data from SEARO modification form in prospective cohort study design. There were 48 sample being analyzed. The data will be analyzed by Relative Risk Test, Fisher's Exact Test, and Mantel- Haenszel Test. This research was conducted in Dr. Sardjito Hospital. Results: The result of this study showed that there was no statisticaly significant relationship between resuscitation levels with hypoglycemia p = 1 (p > 0,05), RR = 1,1 95% CI [0,521, 2,323]. Man, birth weight < 2500 grams, and birth weight >= 2500 grams is a potential confounder (RR > 1). While gestational age < 37 weeks, gestational age >= 37 weeks, and a baby girl are not a potential confounder (RR < 1). Mantel- Haenszel Test and Fisher's Exact Test showes that p > 0,05 in every counfounding factors.
Kata Kunci : asphyxia, resuscitation level, hypoglycemia, SEARO modification form, asfiksia, tahap resusitasi, hipoglikemia, form SEARO Modifikasi.